Tahun 2018 Kementerian PUPR Bangun 174 Jembatan dan 18 Flyover/Underpass

Dalam periode 2015-2017, Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 356 buah jembatan diberbagai wilayah di Indonesia dengan total panjang 22.809 meter.
Dalam periode 2015-2017, Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 356 buah jembatan diberbagai wilayah di Indonesia dengan total panjang 22.809 meter.

TROPIS.CO, JAKARTA – Pemerintah dalam kurun tahun 2018 ini telah memprogramkan pembangunan jembatan sebanyak 174 buah de gan panjang 13.639 meter.

Selain jembatan, juga diprogramkan pembangunan flyover dan underpass sebanyak 18 unit sepanjang 2.691 meter. Ada fly over dan underpass yang kini usai pembangunannya, seperti fly over Simpang Surabaya sepanjang 900 meter di kota Banda Aceh.

Selain dua fly over di Palembang yakni FO Keramasan sepanjang 650 meter dan FO Simpang Bandara Tanjung Api-Api sepanjang 460 meter ditargetkan bisa diresmikan sebelum Asian Games XVIII sehingga mendukung kelancaran lalu lintas.

Underpass yang tengah dikerjakan Kementerian PUPR adalah Underpas Ngurah Rai di Denpasar sepanjang 543 meter. Dan ini ditujukan mengurangi kemacetan di Simpang Tugu Ngurah Rai, sekaligus mendukung Denpasar sebagai tuan rumah pertemuan IMF-World Bank pada Bulan Oktober 2018.

“Progres konstruksinya sudah 57,31% dan ditargetkan selesai Agustus 2018 dengan biaya pembangunannya sebesar Rp 168,3 miliar,” jelas Menteri PUPR Basuki Hadimulyono belum lama ini.

Sementara underpass yang telah selesai dibangun diantaranya Underpass Simpang Mandai di Kota Makassar yang dibuka penggunaanya pada 18 Juni 2017, dan underpass ini bermanfaat mengurangi kemacetan, memisahkan lalu lintas regional Makasar-Maros-Pare-Pare dengan yang keluar masuk Bandara Sultan Hassanudin.

Dalam periode 2015-2017, Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 356 buah jembatan diberbagai wilayah di Indonesia dengan total panjang 22.809 meter.

Sedangkan flyover dan underpass yang tujuan pembangunnya mengurai kemacetan di kawasan perkotaan, dalam kurun yang sama telah dibangun sebanyak 40 unit, total panjang 11.325 meter.

“Kehadiran infrastruktur jembatan, flyover dan underpas disamping memperlancar arus lalu lintas juga perlu dibuat indah dengan memasukan elemen budaya lokal sehingga bisa menjadi kebanggaan masyarakat dan menambah estetika kota,” tutur Menteri PUPR Basuki.

Beberapa jembatan bentang telah selesai yakni Jembatan Merah Putih yang kini menjadi ikon baru pariwisata Kota Ambon, Maluku berdiri megah membentang diatas Teluk Dalam Pulau Ambon.

Jembatan ini menghubungkan Desa Rumah Tiga, Kecamatan Sirimau disisi utara dan Desa Hatige Kecil/Galala, Kecamatan Teluk Ambon di sisi selatan.

Jembatan yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 4 April 2016 mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari Kota Ambon menuju Bandara Pattimura dan sebaliknya.

“Biaya pembangunan Jembatan Merah Putih sebesar Rp772,9 miliar,” kata Menteri.

Jembatan lainnya yang menjadi ikon dan signifikan meningkatkan konektivitas antar wilayah adalah Jembatan Tayan, sepanjang 1.440 meter melintasi Sungai Kapuas di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

Jembatan ini diresmikan Presiden Jokowi pada 22 Maret 2016 dan menghubungkan ruas jalan lintas selatan Kalimantan yang sebelumnya belum tersambung. Sehingga warga harus naik kapal, menyeberangi Sungai Kapuas dengan tarif sebesar Rp200 ribu per penyeberangan.

“Dengan arsitektur yang indah ditambah lampu, jembatan ini menjadi primadona wisata baru di Kalimantan Barat. Biaya pembangunan jembatan sebesar Rp740 miliar,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Jembatan lain yang telah rampung , Jembatan Grindulu di Pacitan, Jembatan Petuk di Kupang, Jembatan Soekarno di Manado.

Sementara Jembatan Siak 2 di Pekanbaru, Jembatan Musi IV di Palembang, Jembatan Wear Arafura di Pulau Yamdena, Maluku, Jembatan Holtekamp di Jayapura dan Jembatan Landak di Pontianak ditargetkan rampug tahun ini. (*)