Lebih Cepat dari Target, Pengisian Air Bendungan Napun Gete Dimulai Desember 2020

Habiskan Dana Rp880 Miliar

Pembangunan Napun Gete menggunakan biaya APBN sebesar Rp880 miliar yang dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan masa pelaksanaan Januari 2017 dan selesai Oktober 2020.

Selama masa pandemi Covid-19, pekerjaan pembangunan bendungan tidak dihentikan untuk menjaga kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan lapangan kerja bagi kontraktor, konsultan dan tenaga kerja konstruksi beserta kegiatan yang mengikutinya.

“Sebelum peresmian nanti, jalan akses sepanjang 11 kilometer agar diaspal, anggaran yang dibutuhkan tidak sampai Rp 100 miliar, nanti kita lakukan adendum,” tutur Menteri Basuki.

Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi yang turut hadir dalam tinjauan Bendungan Napun Gete menyampaikan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas kecintaannya terhadap NTT serta kepada Kementerian PUPR atas perhatian dan kinerjanya dalam menyelesaikan pembangunan infrastruktur sumber daya air di Provinsi NTT.

Hingga saat ini, pemerintah melalui Kementerian PUPR telah membangun tujuh bendungan di Nusa Tenggara Timur.

Ada dua bendungan telah selesai yakni Raknamo di Kabupaten Kupang pada tahun 2018 dan Rotiklot di Kabupaten Belu tahun 2019.

Baca juga: Di Tahun 2020 ini, Lima Bendungan Baru Dibangun dengan Total Anggaran Rp7,041 Triliun

Selanjutnya Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, dan Manikin di Kota Kupang, dan Napun Gete tengah dalam proses konstruksi.

Sisanya dua bendungan lain yakni Mbay di Kabupaten Nagekeo dan Welekis di Kabupaten Belu dalam tahap persiapan pembangunan.

Bendungan Mbay mulai lelang bulan depan dan Welikis lelang tahun depan.

Secara keseluruhan, dari 61 bendungan yang dibangun Kementerian PUPR pada periode 2015-2019, sebanyak 15 bendungan telah selesai.

Selain Napun Gete, dua bendungan lain yang selesai tahun ini adalah Bendungan Tukul dan Tapin. (*)