Di Tahun 2020 ini, Lima Bendungan Baru Dibangun dengan Total Anggaran Rp7,041 Triliun

Pembangunan Bendungan Sepaku Sempoi tengah berlangsung dan diharapkan memiliki kapasitas tampungan sebesar 11 juta m3 dengan luas genangan 232,51 hektare. Foto: Kementerian PUPR
Pembangunan Bendungan Sepaku Sempoi tengah berlangsung dan diharapkan memiliki kapasitas tampungan sebesar 11 juta m3 dengan luas genangan 232,51 hektare. Foto: Kementerian PUPR

TROPIS.CO, JAKARTA – Guna memenuhi target ketahanan air dan pangan secara nasional, khususnya penyediaan air baku sebesar 54,81 m3/detik pada 2024, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun lima bendungan baru di sejumlah provinsi di tahun 2020 ini dengan total anggaran mencapai Rp7,041 triliun.

Kelima bendungan tersebut adalah Bendungan Tiu Suntuk di Nusa Tenggara Barat, Bendungan Sepaku Semoi di Kalimantan Timur, Bendungan Jragung di Jawa Tengah, Bendungan Ameroro di Sulawesi Selatan dan Bendungan Budong Budong di Sulawesi Barat.

Ada dua di antaranya telah terkontrak yakni Bendungan Tiu Suntuk dan Bendungan Sepaku Semoi, sisanya sedang dalam proses lelang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pengelolaan sumber daya air dan irigasi akan terus dilanjutkan dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.

Di samping itu kehadiran bendungan juga memiliki potensi air baku, energi, pengendalian banjir, dan pariwisata yang akan menumbuhkan ekonomi lokal.

“Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya.”

“Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” kata Menteri Basuki dalam keterangan persnya, Kamis (30/7/2020).

Baca juga: Bangun Tujuh PSN Irigasi untuk Dorong Pemulihan Ekonomi Pasca Pandemi Covid-19 Lewat Pertanian

Bendungan Tiu Suntuk berada di Desa Mujahidin, Kecamatan Brang Ene, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Bendungan ini memiliki kapasitas tampungan total sebesar 56 juta m3 dengan luas genangan 337 hektare.

Groundbreaking Bendungan Tiu Suntuk sudah dilakukan pada Februari 2020 dan ditargetkan selesai pada 2023.

Pembangunan bendungan ini dilaksanakan oleh Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (NTB) dengan kontraktor PT Nindya Karya dan PT Bahagia Bangun Nusa kerja sama operasional (KSO) untuk paket I senilai Rp650 miliar.

Bendungan Tiu Suntuk dapat menyuplai air irigasi seluas 1.743 hektare dan air baku Kabupaten Sumbawa Barat 68 liter/detik, penyediaan potensi energi listrik sebesar 0,81 MW, retensi banjir 425,68 m3/detik, serta fungsi tambahan sebagai konservasi sumber daya air, pariwisata, dan perikanan darat.