Lebih Cepat dari Target, Pengisian Air Bendungan Napun Gete Dimulai Desember 2020

Bendungan Napun Gete direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 300 hectare dan diharapkan dengan selesainya bendungan ini nanti dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 khususnya di bidang pertanian. Foto: Kementerian PUPR
Bendungan Napun Gete direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 300 hectare dan diharapkan dengan selesainya bendungan ini nanti dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 khususnya di bidang pertanian. Foto: Kementerian PUPR

TROPIS.CO, MAUMERE – Sebagai upaya mendukung ketahanan pangan dan air, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) giat membangun bendungan di berbagai wilayah Indonesia, salah satunya Bendungan Napun Gete yang berada di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kita upayakan selesai lebih cepat dari jadwal semula Mei 2021, karena mengejar musim hujan 2021 awal.”

“Progres pembangunan Bendungan Napun Gete saat ini sudah mencapai 84,21 persen, dengan rencana dilakukan impounding (pengisian air) pada Desember 2020,” kata Menteri Basuki dalam keterangan persnya saat meninjau pembangunan Bendungan Napun Gete, Rabu (5/8/2020).

Saat ini konstruksi bendungan sudah berada di level ketinggian 210 meter atau sisa 13 meter dari rencana ketinggian bendungan 220 meter.

Dalam waktu dekat, pembangunan fisik akan masuk pada tahap mechanical dan landscape.

Bendungan Napun Gete direncanakan mampu mengairi area irigasi seluas 300 hectare dan diharapkan dengan selesainya bendungan ini nanti dapat mendorong pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 khususnya di bidang pertanian.

Bendungan Napun Gete memiliki kapasitas tampung 11,22 juta m3 dengan luas genangan 99,78 hektare.

Baca juga: Tingkatkan Produktivitas Pertanian di Babel, Jaringan Irigasi DI Rias Seluas 3.035 Hektare Direhabilitasi

Menurut Menteri Basuki, keistimewaan Bendungan Napun Gete adalah base flow-nya lebih bagus dari Rotiklot di Kabupaten Belu dengan kapasitas tampung 3,3 juta m3 dan Raknamo di Kabupaten Kupang yang memiliki kapasitas 13 juta m3.

Selain untuk irigasi, bendungan multifungsi ini juga berfungsi sebagai penyedia air baku di Kabupaten Sikka sebanyak 214 liter per detik, pengendali banjir sebanyak 219 m3/detik dan memiliki potensi pembangkit tenaga listrik sebesar 0,71 megawatt.

Bendungan ini juga bermanfaat untuk pengendali banjir dan sebagai lahan konservasi serta pariwisata sehingga dapat membantu kesejahteraan masyarakat sekitar.