Sekitar 1.000 Peserta Antuasias Ikuti Webinar Meretas Jalan Satwa Liar Kembali ke Alam

Namun, tekanan keterancaman kelestarian spesies harus diwaspadai dan diantisipasi.

Webinar ini menghasilkan beberapa catatan dan rekomendasi dalam pengendalian perburuan satwa liar, menegakkan hukum terhadap pelaku perburuan satwa liar ilegal, serta upaya agar satwa yang dilepasliarkan adalah satwa yang betul-betul telah siap kembali ke alam.

Guna mengurangi jumlah satwa terancam punah, diperlukan pengendalian perdagangan satwa liar sesuai ketentuan.

Pengkajian komprehensif dan selektif terhadap calon penangkar dan lembaga konservasi dari aspek finansial menjadi penting, sehingga tidak kesulitan bila terjadi krisis, seperti yang terjadi dimasa pandemi ini.

Selain itu diharapkan agar kegiatan pelestarian satwa liar lebih bergairah, sehingga dapat menunjang pemanfaatan satwa liar yang lestari, salah satunya dengan mengintensifkan kegiatan pengayaan habitat satwa di alam dengan menyiapkan pengembalian populasi di habitatnya/program pelepasliaran, terutama bagi jenis-jenis satwa yang rentan terhadap ancaman kepunahan.

Dengan langkah tersebut diharapkan peredaran satwa liar di Indonesia dapat dikendalikan dengan baik dan tertib, sehingga pelestarian satwa liar yang merupakan kekayaan bumi Indonesia bisa terjamin kelestariannya.

“Hasil diskusi lain yg tidak kalah pentingnya adalah bagaimana meningkatkan literasi dan kepedulian publik tentang pentingnya keberadaan satwa liar di alam sebagai bagian dalam keseimbangan lingkungan dan ekosistem.” kata Thomas.

Ditekankan juga olehnya agar pembelajaran praktek cerdas yang dilakukan oleh masyarakat dan swasta tentang pengelolaan dan pelestarian satwa liar yang memperhatikan kesejahteraan satwa (animal welfare) dengan five freedom-nya, penting dipromosikan melalui media sosial dan online news untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap pelestarian satwa liar.

Webinar ini disajikan dalam dua sesi pemaparan narasumber, yaitu sesi pertama tentang Kebijakan Pengelolaan Satwa Liar, Aspek Legal dan Kesejahteraan Satwa Liar Dimasa Pandemi yang dipaparkan secara berturut-turut oleh Kepala Balai Besar KSDA Sulsel Thomas Nifinluri, Kepala Balai Gakkum LHK Wilayah Sulawesi Dodi Kurniawan, dan Zulfikar Basrul dari Fakultas Kedokteran UNHAS.

Disesi kedua didiskusikan tentang Pembelajaran Pengelolaan Satwa Liar di Tingkat Tapak oleh Manager Lembaga Konservasi Gowa Discovery Park, Idris, dan tentang Kelola Satwa Liar Bersama Masyarakat di Pantai Mampie Polewali Mandar Provinsi Sulbar oleh ketua Sahabat Penyu, Yusri, serta diakhiri pemaparan oleh Anis Kurniawan selaku Direktur online news Klik Hijau tentang Efektivitas Literasi Konservasi dan Satwa Liar di Era New Normal Life.

Baca juga: Banyak Satwa Langka Melahirkan di Masa Pandemi Covid-19

Antusias dan semangat peserta webinar terlihat saat jalannya paparan materi. Jalannya webinar yang interaktif dipandu oleh ASN inspiratif 2018, Hunggul Yudhono, dengan pembahas Ngakan Putu Oka, Guru besar Fahutan UNHAS dan Ikeu Sri Rejeki, Analis data dan kebijakan Direktorat KKH.

Peserta webinar mendapat ilmu dan informasi, juga sertifikat dan hadiah bagi peserta yang beruntung.

Beberapa peserta dalam tanggapan dan pertanyaan memberi apresasi kepada BBKSDA Sulsel.

“Luar biasa giat webinar selama tiga jam memberi ilmu baru tentang arti pentingnya keanekaragaman hayati,” ujar mereka. (*)