Pupuk Indonesia Energi Jajaki Bangun PLTU

Direktur Utama PI-Energi Tentaminarto Tri Februartono menyatakan Pupuk Indonesia Energi lebih percaya diri untuk melakukan pembangunan proyek-proyek selanjutnya. Foto : Merdeka
Direktur Utama PI-Energi Tentaminarto Tri Februartono menyatakan Pupuk Indonesia Energi lebih percaya diri untuk melakukan pembangunan proyek-proyek selanjutnya. Foto : Merdeka

TROPIS.CO, JAKARTA – Pupuk Indonesia melalui anak usahanya Pupuk Indonesia Energi menjajaki pembangunan pembangkit listrik dan uap untuk memenuhi kebutuhan listrik sejumah pabrik yang dimiliki perusahaan.

“Memasuki usia kelima, Pupuk Indonesia Energi akan fokus pada pembangunan pembangkit,” kata Direktur Utama PI-Energi, Tentaminarto Tri Februartono, dalam siaran pers di Jakarta, Senin (28/8/2018).

Menurut Tentaminarto, sejak berdiri pada 18 Agustus 2014 hingga kini telah banyak pencapaian dan aksi korporasi yang dilakukan perusahaan.

Salah satunya adalah beroperasinya pembangkit Gresik Gas Cogeneration Plant (GGCP) di Gresik, Jawa Timur, pada April 2018.

Pembangkit ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan listrik dan uap (steam) dari PT Petrokimia Gresik (PKG) yang sedang mengembangkan fasilitas produksi di Pabrik Amurea II.

“GGCP telah komersial. Setelah itu kita fokus untuk membangun pembangkit listrik dan steam untuk memenuhi kebutuhan pabrik pupuk lainnya,” ujarnya.

Dengan keberhasilan tersebut, Pupuk Indonesia Energi lebih percaya diri untuk melakukan pembangunan proyek-proyek selanjutnya.

Dalam rangka memperingati ulang tahun keempat, Pupuk Indonesia Energi menyerahkan bantuan pendidikan kepada 21 siswa berprestasi di Gresik, terdiri atas enam Sekolah Dasar Negeri (SDN) Roomo, dua siswa SDN 1 dan dua siswa dari SDN 2.

Selanjutnya, bantuan diserahkan kepada empat orang siswa SMPN 1, tiga orang untuk siswa SMPN 2, lima siswa SMAN 1.

Menurutnya ke depan, Indonesia membutuhkan sumber daya danusia (SDM) berkualitas untuk menghadapi persaingan global yang semakin kompetitif.

“Dari mana lagi kita memperoleh SDM yang andal jika bukan dari sekolah-sekolah,” pungkas Tentaminarto . (*)