Pansela Siap Layani Mudik Lebaran

Jalur Pansela kini sudah siap melayani arus mudik.
Jalur Pansela kini sudah siap melayani arus mudik.

TROPIS.CO, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, menegaskan bahwa jalan tol maupun non-tol di Pulau Jawa dan Sumatera sudah siap untuk dipakai masyarakat dalam arus mudik maupun balik Lebaran 2018.

“Di Jawa, jalan nasional ada tiga jalur, yaitu Pantura (Pantai Utara Jawa), jalur tengah dan Pantai Selatan Jawa (Pansela) yang panjangnya masing-masing Pantura 1.341 kilometer (km), lintas tengah 1.197 km dan jalur Selatan 1.405 km sehingga totalnya 3.943 km, 90 persen mantap dan lebih baik dari 2017 kemarin,” kata Basuki dalam konferensi pers di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (30/5/2018).

Basuki menyampaikan hal itu didampingi oleh Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seusai menghadiri rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo yang membahas mengenai persiapan Idul Fitri 1439 Hijriah.

Selain jalan nasional, masih ada jalan tol sepanjang 760 km dari Jakarta ke Surabaya yang panjang jalur operasional adalah 525 km, sedangkan yang fungsional 235 km. Perbedaan operasional dan fungsional adalah jalan fungsional belum dilengkapi dengan marka jalan, pembatas, dan petunjuk jalan.

“Minggu lalu masih ada yang mulai diaspal, dibeton, dan dijanjikan tanggal 30 Mei ini Insya Allah semua dikerjakan. Jadi, fungsional bukan jalan darurat, kecuali satu titik antara Jakarta dan Semarang yaitu di Kali Kuto,” ungkap Basuki.

Sepanjang jalur Merak–Pasuruan sepanjang 995 km, panjang jalan yang sudah operasional adalah 760 km dan fungsional 235 km. Terdapat lima ruas fungsional yaitu Pemalang–Batang (39 km), Batang–Semarang (74 km), Salatiga–Solo (32 km), Sragen–Ngawi (55 km), dan Wilagan–Kertosono (37 km).

“Sedangkan sepanjang 60 kilometer pembangunan jalan layak di sepanjang Cikampek akan dihentikan H-10. Semua dihentikan agar memperlancar arus,” tambah Basuki.

Di jalan tol, setiap 20 km akan ada rest area tipe A yang dilengkapi dengan toilet, musala, restoran, SPBU, pos kesehatan, pos kepolisian, sedangkan di antara jarak 20 km itu akan ada parking bay.

Pulau Sumatera

Pada jalan di Pulau Sumatera lintas timur, menurut Basuki, hampir keseluruhannya atau 90 persen baik dan siap dilewati.

Selain itu ada tambahan ruas tol sepanjang 245 km dengan panjang jalan fungsional 125 km dan yang operasional 120 km.

Jalan tol tersebut yaitu Bakauheni–Terbanggi Besar dengan operasional 13,9 km dan fungsional 88,4 km, Terbanggi Besar–Kayu Agung dengan jalur fungsional 22 km, Palembang–Indralaya, jalur operasional 7,8 km dan fungsional 14,2 km, Medan–Binjai punya jalur operasional 10,5 km, Medan–Kualanamu–Tebing Tinggi jalur yang operasional 53 km, serta Belawan–Medan–Tanjung Morawa yang sudah operasional 113,9 km.

Pada ruas-ruas rawan kemacetan juga disediakan 26 unit mobil toilet, 30 unit mobil tinja dan empat unit toilet cabin di lokasi rest area. Ada juga 47 mobil reader, 50 top up tunai di rest area, serta tim tanggap bencana.

“Kami terus berkoordinasi dengan Kemenhub, dan pada Senin nanti kami juga diundang Kapolri untuk membicarakan hal tadi melalui teleconference dengan Kapolda di berbagai daerah dan sehingga aparat vertikalnya menjadi satu garis komando untuk mudik dan stok pangan,” ungkap Basuki.

Ingin Memastikan

Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta semua persiapan menjelang hari raya Idul Fitri tahun 2018 ini dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.

“Saya ingin memastikan pada sore hari ini, apa yang telah dibahas dalam rapat terbatas pada tanggal 5 April lalu betul-betul sudah disiapkan dan dilaksanakan semuanya di lapangan,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas (Ratas).

Persiapan yang dimaksud seperti menjaga ketersediaan dan kestabilan harga bahan pokok, infrastruktur jalur mudik, kesiapan moda transportasi, stok BBM, hingga keamanan.

“Saya minta update yang terkait itu. Saya juga minta laporan dari Kapolri terkait langkah yang ditempuh dalam rangka menjaga stabilitas keamanan menjelang Idul Fitri dan saat Idul Fitri,” ucap Presiden.

Presiden pun meyakini dengan adanya sinergi yang kuat antara TNI, Polri, dan BIN, nantinya akan mampu melakukan tindakan pencegahan dan penangkalan setiap potensi gangguan keamanan dan ketertiban selama bulan Ramadan dan di saat Idul Fitri.

“Sehingga masyarakat bisa menjalankan ibadah dengan tenang, aman, dan nyaman,” pungkas Presiden. (*)