Sejumlah Pejabat Ikut Seleksi Jadi Dirjen Perubahan Iklim

Rapat Pimpinan Kementerian LHK.
Rapat Pimpinan Kementerian LHK.

TROPIS.CO, JAKARTA – Sebanyak  17  pejabat eselon II yang mengikuti seleksi  pengisian jabatan pimpinan  tinggi madya di  lingkungan Kementerian Lingkungan  Hidup dan Kehutanan, telah dinyatakan lulus seleksi administrasi, dan kemarin mereka  telah mengikuti  seleksi tertulis.

Mereka diprogramkan  mengisi jabatan  Dirjen  Pengendalian  Perubahan Iklim yang ditinggalkan Nur Marsipatin  karena memasuki masa pensiun, dan dua jabatan  Staf  Ahli Menteri, yakni  SAM bidang  Hubungan  Antara Lembaga  Pusat dan Daerah, dan  SAM Bidang   Ekonomi  Sumber  Daya  Alam.

Panitia  seleksi  jabatan pimpinan tinggi Kementerian Lingkungan  Hidup dan Kehutanan mengumumkan itu dalam  website resmi  kementerian, akhir pekan kemarin.

Dari 18 orang itu,  10 diantaranya;  mengikuti seleksi  jabatan  Dirjen  Pengendalian Perubahan  Iklim, dan mereka  itu;   Achmad  Gunawan Widjaksono,  Ben  Perkasa  Drajat,  Darhamsyah,  Edvin Aldrian,  Emma Rahmawaty,  Laksmi Dhewanthi, Laksmi  Wijayanti, Noer  Adi  Wardoyo, Ruanda  Agung Sugardiman, Sri Parwati Murwani Budisusanti.

Darhamsyah, selain ikut seleksi  Dirjen PPI juga ikut seleksi  mengisi jabatan   SAM  Bidang  Hubungan Pusat dan  Daerah. Dia  bersama  Djati  Witjaksono Hadi yang kini  menjadi Kepala  Biro  Humas Kementerian LHK,  Apik Karyana, Sekditjen  Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan,  Murdiyono, Sekditjen BP DAS dan Ekosistem,  R. Sudirman, mantan  Direktur  Sampah yang kini menjadi Direktur Kajian  Strategis Kementerian Lingkungan  Hidup dan Kehutanan dan Winarni D Monoarfa.

Ada Apik Karyana, Djati Witjaksono Hadi, Laksmi Wijayanti, Murdiyono, dan  Ruanda Agung Sugardiman, juga tercatat sebagai peserta  seleksi mengisi jabatan  SAM Bidang  Ekonomi Sumber daya alam.

Sementara peserta lainnya  dari  8 orang  yang ikut seleksi; ada nama Rufi’ie   pejabat eselon II di  Direktorat  Jenderal  Pengelolaan  Hutan Produksi Lestari  (PHPL),  Hotmauli  Sianturi, serta  Agus Isnantio  Rachmat,  Kepala  Badan  Layan Umum – P2 H Kementerian Lingkungan  Hidup dan Kehutanan.

Peserta seleksi  jabatan  tinggi madya Kementerian Lingkungan  Hidup dan Kehutanan ini, tidak hanya diikuti  oleh  pejabat Kementerian Lingkungan  Hidup dan Kehutanan, tapi juga ada peserta  dari instansi atau lembaga  lain.

Seperti Prof  Edvin  Adrian, sosok  yang  selama ini banyak  menekuni  isu isu perubahan iklim dikenal sebagai pejabat di lingkungan  Badan Penerapan Penghembangan Teknologi  (BPPT).

Tentang siapa  yang memiliki peluang besar untuk mengisi  jabatan itu, seorang anggota Panitia  Seleksi  enggan berkomentar.  “Semua  memiliki peluang besar , namun siapa siapanya  nanti tunggu setelah  tanggal  11 besok,” ujarnya. (*)