TROPIS.CO, PACITAN – Salah satu upaya konservasi alam adalah melalui penghijauan dengan melakukan penanaman pohon yang benilai ekonomis pada semua area infrastruktur.
Seperti memanfaatkan area sabuk hijau (greenbelt) seluas 2.496 hektare di sekitar Bendungan Tukul yang telah ditanam pohon sebanyak 655 pohon bernilai ekonomis.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menekankan dalam kegiatan pembangunan PUPR, prosesnya harus berfokus pada penyediaan lapangan kerja atau padat karya.
Misalnya penghijauan, mulai dari pembibitan, kemudian penanaman hingga pemeliharaan diharapkan sekaligus membuka lapangan kerja baru.
Pohon yang ditanam harus memiliki kriteria yakni, pohon yang memperkuat infrastruktur dan bernilai ekonomis terutama dari buahnya.
“Teknis penanaman pohon telah diatur dengan memperhatikan kondisi lahan dan area infrastruktur sampai ke urusan pemeliharaannya,” ungkap Staf Ahli Menteri PUPR (Sampu) Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Sudirman saat meninjau area sabuk hijau (greenbelt) Bendungan Tukul yang berlokasi di Desa Karanggede, Kecamatan Arjosari, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Jumat (9/4/2021).
Menurut Sudirman, Bendungan Tukul yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 14 Februari 2021 lalu, selain bermanfaat sebagai irigasi, air baku, pengendalian banjir dan pembangkit listrik, harus ditata dan memiliki kawasan sabuk hijau yang memadai melalui penanaman pohon yang disesuaikan dengan struktur tanah.
“Pelaksanaan penanaman pohon akan melibatkan Ikatan Purnabhakti Kementerian Pekerjaan Umum (IPPU) dan kelompok masyarakat setempat,” tuturnya.