Kementerian LHK Harapkan Green Leadership di Daerah Lewat Penghargaan Nirwasita Tantra

Melalui pemberian penghargaan Nirwasita Tantra diharapkan kepala-kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dapat menerapkan Green Leadership untuk mewujudkan kebijakan dan program daerah yang holistik. Foto : Kementerian LHK
Melalui pemberian penghargaan Nirwasita Tantra diharapkan kepala-kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dapat menerapkan Green Leadership untuk mewujudkan kebijakan dan program daerah yang holistik. Foto : Kementerian LHK

TROPIS.CO, JAKARTA – Setelah Proses seleksi tahap ketiga yang merupakan tahap terakhir telah dimulai hari ini di Kantor Pusat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, Senin (20/8/2018), maka penerima penghargaan Nirwasita Tantra akan segera diketahui.

Sebanyak 30 kepala daerah dari enam provinsi 12 kota 12 kabupaten harus memaparkan Dokumen Informasi Kinerja Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (DIKPLHD) dalam diskusi panel dengan tim penilai independen.

Tim Penilai Independen yang dibentuk oleh Menteri LHK Siti Nurbaya melibatkan unsur akademisi seperti Prof. Hariadi Kartodiharjo, Dr. Soeryo Adi Wibowo, dari Lembaga Swadaya Masyarakat yakni Chalid Muhammad, dan media massa yaitu Brigitta Isworo Laksmi.

Dalam pembukaan acara, Ilyas Asaad membacakan sambutan Menteri LHK ad interim Darmin Nasution.

“Penilaian ini semata-mata untuk mendorong para Kepala Daerah untuk memanfaatkan DIKPLHD sebagai bahan pertimbangan untuk proses pengambilan keputusan baik untuk kebijakan maupun program daerah,” ujar Ilyas.

Ilyas menambahkan, proses akhir dari penilaian DIKPLHD ini, maka Daerah yang terbaik akan diberikan penghargaan berupa Piala Bergilir Nirwasita Tantra.

Sementara itu ketua tim penilai Independen, Prof. Hariadi Kartodiharjo menyatakan bahwa sejak 2017 penilaian dilakukan terhadap Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) yang diubah namanya menjadi DIKPLHD.

Dokumen DIKPLHD merupakan media data, informasi yang dapat dimanfaatkan untuk memotret kondisi lingkungan (state), permasalahan utama (pressure), yang dapat dimanfaatkan untuk menentukan kebijakan dan atau program prioritas (response) Daerah dalam mengelola lingkungan hidup.

“Yang ditekankan dari perubahan SLHD ke Nirwsita Tantra adalah yang secara populer disebut Green leadership, yaitu kepemimpinan yang mengakomodir atau mengarus-utamakan lingkungan hidup dalam pembangunan daerahnya masing-masing,” ujar Hariadi.

Melalui pemberian penghargaan Nirwasita Tantra diharapkan kepala-kepala daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota dapat menerapkan Green Leadership untuk mewujudkan kebijakan dan program daerah yang holistik, sehingga kebijakan maupun program akan lebih terintergrasi yang akan bermuara kepada percepatan perbaikan kualitas lingkungan hidup.

Nirwasita Tantra adalah penghargaan dari Pemerintah yang diberikan kepada Kepala Daerah atas kepemimpinannya dalam merumuskan dan menerapkan kebijakan atau program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan guna memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya.

Seleksi tahap ketiga ini akan dilaksanakan selama 8 hari. Mulai tanggal 20 Agustus untuk seleksi tingkat kota yaitu terhadap Walikota Tangerang, Balikpapan, Padang Panjang dan Pasuruan.

Tanggal 21 Agustus seleksi terhadap Walikota Bontang, Padang, Sungai Penuh dan Cimahi. Selanjutnya tanggal 23 Agustus untuk Walikota Probolinggo, Payakumbuh, Surabaya dan Surakarta.

Untuk seleksi tingkat Kabupaten dilaksanakan mulai tanggal 3 September yaitu untuk Bupati Bandung, Pelelawan, Bangka Tengah dan Jember.

Kemudian tanggal 4 September seleksi untuk Bupati Boyolali, Lumajang, Pesisir Selatan dan Malang. Untuk tanggal 5 September seleksi Bupati Sukoharjo, Dharmasraya, Buleleng dan Tanah Bumbu.

Sementara itu untuk tingkat provinsi dimulai tanggal 27 Agustus, yaitu seleksi untuk Gubernur Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Barat dan Bali. Selanjutnya pada tanggal 28 Agustus adalah seleksi untuk Gubernur Jawa Timur dan Kalimantan Timur. (*)