Rilis Single Republik Wakanda, POGI dari Arupa Kata Sentil Para Politisi dan Elit Politik

Proyek album perdana POGI ini berjudul
Proyek album perdana POGI ini berjudul "OLIGARKI” yang mengangkat tema satire tentang isu sosial politik di negeri ini. Foto: Arupa Kata

TROPIS.CO, JAKARTA – Saat ini Komunitas Arupa Kata sedang mengerjakan sebuah proyek album rock alternatif dengan format band yang dinamakan POGI.

Proyek album perdana POGI ini berjudul “OLIGARKI” yang mengangkat tema satire tentang isu sosial politik di negeri ini. Foto: Arupa Kata

POGI yang dimotori Didit Wibi telah merilis single perdana yang berjudul “Republik Wakanda” untuk memperkenalkan Album “OLIGARKI” karyanya ke masyarakat.

Single perdana ini sudah bisa dinikmati di semua platform musik digital termasuk di YouTube, https://www.youtube.com/watch?v=983tv3Wn9ZU.

Baca juga: Perubahan Iklim dan Polusi Tuntut Politik Hijau

Album POGI yang berjudul “OLIGARKI” ini diproduksi oleh dua studio musik yakni TMS Studio serta Arupa Studio.

Sementara Alex Watimena dipercaya sebagai sound enginer dalam penggarapan album perdana POGI tersebut.

Dia merupakan sosok yang kaya pengalaman di dunia rekaman musik di bawah bendera Studio 88 Cibubur, Jakarta Timur dan telah bekerja sama dengan banyak musisi besar Indonesia.

Dalam lagu satire “Republik Wakanda”, Didit Wibi seolah menceritakan sebuah negara demokrasi yang sudah sepenuhnya dikuasai oleh elit politik dan masyarakatnya selalu dipermainkan untuk kepentingan golongan mereka sendiri.

Baca juga: Perlu Percepatan Pemanfaatan PLTA untuk Hadapi Krisis Perubahan Iklim

Janji-janji ketika mencari simpati kala kampanye mereka selalu diakhiri dengan ingkar janji, korupsi pun merajalela di semua lini di Republik Wakanda.

Dalam pembuatan video klip “Republik Wakanda” dari POGI, Didit Wibi bertindak sebagai konseptor sekaligus sutradaranya.

Dia melibatkan DOP profesional seperti RIzko Angga Vivedru (Eru) yang sudah banyak karyanya di dunia layar lebar bersama sutradara ternama Hanny R. Saputra.

Didit Wibi juga berkolaborasi dengan Art Director asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Jetho Gimbal, dan tim.

Baca juga: Eddy Martono: Hambatan Sawit Indonesia di Dalam Negeri Tak Kalah Pelik

“Dengan keluarnya karya satire sosial politik ini, Arupa Kata dan POGI ingin masyarakat luas tidak mudah untuk diadu domba dan dipecah belah oleh oknum-oknum politisi di saat pesta rakyat nanti,” ujar Didit Wibi berharap. (*)