Festival Perhutanan Sosial Dihadiri Lebih dari 7500 Pengunjung

Sekjen Kementerian LHK, Bambang Hendroyono menutup secara resmi Pestival Pesona 2023 yang berlangsung 3 hari di Maggala Wanabakti, Seninhingga Rabu kemarin. Pestival diisi dengan ebrbagai agenda, termasuk aneka lomba. Sekjen Bambang saat menyerahkan salah satu aneka lomba, disaksikan Dirjen PSK Bambang Supriyanto dan Dirjen Gakkum Rasio Ridho Sani.

TROPIS.CO, JAKARTA – Festival PeSoNa yang berlangsung sejak Senin (5/6/2023), ditutup resmi oleh Sekjen Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bambang Hendroyono pada Rabu (7/6/2023).

Acara penutupan berlangsung semarak, diawali dengan pemberian penghargaan  kepada sejumlah kelompok perhutanan sosial (KPS) berprestasi hasil intervensi  proyek Forest Investment Program (FIP) 1 di Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten  Sintang, Kalimantan Barat oleh Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial,  Ditjen Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan Catur Endah Prasetiani.

Penghargaan ini diberikan seiring dengan berakhirnya proyek FIP-1 di Kalimantan Barat, pada Juni 2023 ini, setelah diperpanjang oleh Asia Development  Bank,sebagai penyandang dana dari proyek bermisikan percepatan  kesejahteraan masyarakat dan kelestarian hutan, dalam rancangan program  REDD+.

Direktur Pengembangan Usaha Perhutanan  Sosial, Catur Endah Prasetiani, foto bareng dengan Tim  Forest  Investment Suport Unit Proyek  FIP1 dan sejumlah pengurus KPS berprestasi, saat penutupan pelaksanaan proyek yang dibiayai Asia  Development  Bank senilai  US 17 juta dolar. Proyek yang berlangsung selama  6  tahun, termasuk masa perpanjangan,  berakhir Juni 2023 ini. Dan telah berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca, tak kurang dari 1,83 juta ton CO2e, hingga Desember 2022, dari  target  yang pada 3,7 juta ton CO2e.

Proyek yang berlangsung hampir  6  tahun ini dinilai cukup berhasil  meningkatkan  pendapatan masyarakat  anggota KPS hingga 34 persen, sejak awal proyek.  Lalu kemudian  dari berbagai jenis tanaman hutan dan tanaman produktiv yang  mereka  kembangkan, juga telah  menciptakan  tutupan kawasan  hutan  baru – yang  telah mampu menyera[ karbon, tak kurang dari 1,7 juta ton CO2e dari  target 3 juta ton CO2e.

Bukan hanya itu,  proyek  FIP-1 telah berhasil  pula menekan tingat konfik tenurial di kawasan itu, dan membangkitkan  jiwa  enterpreuner  kebanyakan anggota Kelompok Usaha Perhutanan  Sosial, hingga kini mereka lebih mampu melihat peluang pasar bagi  produk kehutanan yang akan mereka kembangkan.

Suasana  gembira lain, tatkalah sejumlah peserta  lomba foto, lomba masak,dan lomba sedu kopi,  naik panggung untuk menerima hadiah. Sorak sorai bergema diiringi  tepuk tangan, mengiringi  Dirjen  Perhutanan  Sosial Kemitraan  Lingkungan,  Bambang Supriyanto,  Sekjen Kementerian LHK Bambang Hendroyono dan Dirjen Penegak Hukum,  Rasio Ridho Sani, berbarengan naik panggung untuk menyerahkan hadiah bagi para  pemenang.

Suasana kian semarak,  tatkala  band asal Jogja, The Rain, mulai melantunkan  lagu lagi yang syairnya mengundang  audiens  seakan tak kuat menahan  untuk ikut  bernyanyi.  Hingga kemudian, memenuhi depan panggung, sembari berjingkrak  mengikuti syair lagu yang dilantunkan vokal The Rain.

Bambang Supriyanto, Dirjen Perhutanan Sosial Kemitraan Lingkungan, Rasio Ridho Sani, Dirjen Penegak Hukum, dan Bahen, panggilan akrap Bambang Hendroyono, pun seakan tak terbawa dalam arus suasana dengan menepuk nepukan tangannya. Tampak juga, Direktur Kemitraan Lingkungan, Jo Kumala Dewi dan Direktur Pengembangan usaha Perhutanan Sosial, Catur Endah Prasetiani, pun demikian.Sembari melenggang lenggokan  tangan ke atas, mengajak hadirin untuk ikut bernyanyi bersama.

Hanya Sekditjen Mahpudz yang tak ikut nimbrung, dia lebih memilih ngobrol di kursi bagian belakang. ”Saya tak bisa nyanyi,” begitu dia memberi alasan.

Dihadiri  lebih 7500 pengunjung.

Sekditjen  Perhutanan  Sosial Kemitraan Lingkungan Mahpudz, dalam sambutan evaluasinya, mengatakan,  pestival PeSoNa yang berlangsung selama  3 hari dengan berbagai agenda yang antara lain; Talkshow dan podcast, pameran produk perhutanan sosial,  aneka lomba, temu inovasi Pesona dan Pesona Show 2023, dan pentas budaya, dihadiri  secara langsung tak kurang  dari 3000 orang dari berbagai lapisan. 

Sekditjen PSKL Dr. Mahpudz

Adapun yang tak langsung, kata dia, terutama dalam agenda Talkshow dan Podcast, tak kurang  dari  3500 orang.  “Tingginya  tingkat kunjungan  ini mengindikasikan  bahwa program Pestival PeSoNa ini, memang diharapkan, sungguh ini menjadi  tantangan untuk menampilkan lebih baik di tahun tahun  mendatang,”katanya.

Pestival PeSoNa tahun 2023 ini,diikuti sejumlah kelompok usaha perhutanan sosial seluruh Indonesia yang dikoordinir langsung oleh masing masing Balai PSKL.  Berbagai produk perhutanan sosial yang dihasilkan  anggota kelompok perhutanan sosial, seperti kopi dalam kemasan, produk kerajinan tangan dari berbagai daerah dipromosikan dan dijual.

Sekjen Bambang Hendroyono sangat mengapresiasi atas penyelenggaraan Pestival PeSoNa ini.  Event ini disebutnya sebagai momentum   untuk mempercepat pengembangan program  Perhutanan Sosial. Sekaligus sebagai ajang promosi  berbagai produk kehutanan yang diproduksi masyarakat sekitar kawasan hutan melalui  5 skema  yang ditawarkan dalam program Perhutanan Sosial;  skema  hutan adat, hutan desa,  Hutan Tanaman Rakyat, Hutan Kemasyarakatan dan Kemitraan lingkungan.  “Event ini akan menjadi tolak ukur dari keberhasilan membangun ekonomi masyarakat  berbasiskan pelestarian lingkungan,”tandas Bahen.