Menteri Lingkungan Kongo Arlette Soudan: Tujuh Tahun Jadi Menteri dan Banyak Keliling Dunia, Tak Ada Nursery Sebaik Tahura Ngura Rai dan Rumpin

Menteri Lingkungan Hidup dan Pembangunan Kongo, Arlette Soudan bertandang ke jumlah pusat pusat pembibitan pohon di Indonesia. Selain bertandang ke pusat pembibitan Mangrove di Tahura Ngurah Rai. Dernpasar Bali, Menteri Arlette diajak Menteri Siti Nurbaya melihat pembibitan di Rumpin Bogor. Menteri Arlette terkesan sangat gembira saat berada di Nursery Center Rumpin.

TROPIS.CO, JAKARTA – Menteri  Lingkungan Hidup dan Pembangunan  Republik Kongo, Arlette  Soudan mengakui keseriusan  Indonesia dalam pengendalian perubahan iklim.

Ungkapan kekagumannya disampaikan langsung ke Menteri Siti Nurbaya, saat bertandang ke Tahura Ngurah Raid an Nurseru Cernter  Rumpin.

Ada ungkapan jujur dari  Arlette Soudan-Nonault, Menteri  Lingkungan Hidup, Pembangunan Berkelanjutan, Republik  Kongo terhadap keseriusan  Indonesia dalam mengendalikan perubahan iklim.

“Selama tujuh tahun menjadi Menteri,  dan keliling dunia, tidak ada pekerjaan sebaik seperti di Tahura Ngurah Rai dan di Rumpin,” ungkap Menteri Arlette.

Dan ungkapan itu, dia sampaikan  setelah mengunjungi dan melihat lokasi pembibitan dan showcase Mangrove di Taman Hutan  Rakyat – Tahura Ngurah Rai, di Denpasar Bali. Dan  juga setelah diajak Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya berkeliling di pusat Persemaian  Moderen – Nursery Center, Rumpin, Bogor.

Perlu diketahui, Senin kemarin (27/3), seusai diskusi di ruang kerjanya,  di Gedung Manggala Wanabakti,  Senayan,  Jakarta, Menteri Siti sengaja mengajak  Menteri  Arlette, bertandang ke Nursery  Center, Rumpin, Bogor,  berjarak sekitar  85 km dari Gedung Manggala  Wanabakti.  Setiba di lokasi, sekitar pukul 15.00 WIB,  Menteri Siti memperlihatkan  jutaan bibit pohon   hasil produksi Nursery Center yang dipersiapkan  untuk program rehabilitasi lahan kritis dan penghijauan Daerah Aliran  Sungai.

“Indonesia terus bekerja nyata mengatasi perubahan iklim dunia. Pusat persemaian seperti Rumpin juga dibuat di berbagai Provinsi lainnya, dan menjadi salah satu bentuk komitmen dan aksi konkret Indonesia dalam menangani perubahan iklim,” tutur  Menteri  Siti kepada Menteri  Arlette.

Selain sebagai Menteri LH Republik Kongo, Menteri Arlette telah berinteraksi aktif dengan berbagai negara dan terutama lembaga-lembaga PBB multi-lateral dalam kapasitasnya sebagai koordinator untuk 15 negara Afrika di Congo Basin atau lembah Kongo, meliputi negara yang memiliki lahan gambut terluas kedua di dunia.

Bersama Pemerintah Republik Kongo dan Pemerintah Republik Demokratik Kongo, Indonesia menjadi rumah Pusat Gambut Tropis Internasional atau International Tropical Peatland Centre (ITPC). Terdapat lebih dari 1.500 pakar dari peneliti, ilmuwan, pembuat kebijakan, dll yang terdaftar di direktori ITPC ini.

Melalui ITPC Indonesia telah berbagi pengalaman, pelajaran dan praktik dalam mengelola lahan gambut tropis untuk pembangunan dengan tetap menjaga kelestarian. Indonesia juga memimpin south-south cooperation (kerjasama selatan-selatan) menangani gambut Congo Basin.

Saat bertandang ke Nursery Center Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Menteri Arlette mengungkapkan langsung rasa kagumnya kepada Menteri Siti Nurbaya dan Dirjen DASRH Dyah Murtiningsih, M.Hum. Menteri Arlette sangat akui keseriusan Indoensia dalam pengendalian perubahan iklim.

Rangkaian kerjanya ke Indonesia kali ini, Menteri Arlette membawa undangan resmi dari Presiden Republik Kongo, Denis Sassou Nguesso, yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, guna menghadiri the amazon-Congo-Borneo Mekong Three Basins Summit and the World Decade of Afforestation pada 14-15 Juni 2023 di Brazzaville, Republik Kongo.

Selain sebagai Menteri LH Republik Kongo, Menteri Arlette telah berinteraksi aktif dengan berbagai negara dan terutama lembaga-lembaga PBB multi-lateral dalam kapasitasnya sebagai koordinator untuk 15 negara Afrika di Congo Basin atau lembah Kongo, meliputi negara yang memiliki lahan gambut terluas kedua di dunia.

Bersama Pemerintah Republik Kongo dan Pemerintah Republik Demokratik Kongo, Indonesia menjadi rumah Pusat Gambut Tropis Internasional atau International Tropical Peatland Centre (ITPC). Terdapat lebih dari 1.500 pakar dari peneliti, ilmuwan, pembuat kebijakan, dll yang terdaftar di direktori ITPC ini.

Menteri Arlette tak kuat menahan rasa kagumnya saat melihat jutaan bibit pohon tumbuh subur di kawasan Nursery center Rumpin Bogor. Jutaan bibit dipersiapakan untuk merehabilitasi DAS dan lahan kritis bersama masyarakat yang tergasbung daslam kelompok tani hutan.

Melalui ITPC Indonesia telah berbagi pengalaman, pelajaran dan praktik dalam mengelola lahan gambut tropis untuk pembangunan dengan tetap menjaga kelestarian. Indonesia juga memimpin south-south cooperation (kerjasama selatan-selatan) menangani gambut Congo Basin.

Rangkaian kerjanya ke Indonesia kali ini, Menteri Arlette membawa undangan resmi dari Presiden Republik Kongo, Denis Sassou Nguesso, yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo, guna menghadiri the amazon-Congo-Borneo Mekong Three Basins Summit and the World Decade of Afforestation pada 14-15 Juni 2023 di Brazzaville, Republik Kongo. ( Trop.01)