Indonesia All Out Jadikan Juri Octovian Direktur Eksekutif ITTO

Tropis.co, Jakarta – Yuri Octavian Thamrin, diplomat senior Indonesia dengan dua tempat penugasan Duta Besar yang strategis di luar negeri, Inggris dan Kerajaan Belgia, dicalonkan menjadi Direktur Eksekutif ITTO priode 2021 – 2025, dalam sidang ke 57 yang akan berlangsung 29 – 3 Desember besok.

Selain Juri yang juga mantan Dirjen Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri RI, Panitia Seleksi telah berkonsensus mencalonkan, Ms. Sheam Satkuru (Malaysia) dan Mr. Francisco Souza (Brasil).

Dirjen Pengelolaan Hutan Lestari Agus Justianto, dalam Media Briefing secara daring, Jumat, (26/11) mengatakan, delegasi Indonesia dalam sidang secara virtual itu, akan all out mengupayakan agar Yuri Octavian Thamrin dapat terpilih.

Dalam sejarah hampir 40 tahun berdirinya ITTO, kata Agus Justianto, belum pernah ada warga negara Indonesia yang mendapatkan kehormatan dan kesempatan menjabat Direktur Eksekutif ITTO.

Bagi Indonesia posisi Direktur Eksekutif International Timber Trade Organisation ini sangat penting, mengingat Indonesia salah satu pemilik hutan tropis terluas di dunia yang belum pernah menduduki posisi tersebut, sejak organisasi itu resmi berdiri pada tahun 1987.

Sebagai Direktur Eksekutif pada jabatan tertinggi di organisasi multilateral yang mempromosikan konservasi dan pengelolaan berkelanjutan, penggunaan dan perdagangan sumber daya hutan tropis, Indonesia berharap akan dapat mengedepankan peran penting Indonesia dalam kebijakan internasional.

Terutama, dalam pengelolaan hutan berkelanjutan, perdagangan kayu legal, serta akan dapat menunjukan peran Indonesia dalam menurunkan tingkat deforestasi dan kebakan hutan dan lahan kepada dunia.

“Ini merupakan kesempatan yang besar bagi Indonesia menjadi Direktur Eksekutif ITTO, karena kita juga sebagai salah satu pemilik hutan tropis terbesar di dunia,” tutur Agus.

Sebagai diplomat, Dubes Yuri Octavian Thamrin, telah memiliki pengalaman luas. Lebih 30 tahun dalam diplomasi bilateral dan multilateral termasuk di PBB, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), Indian Ocean Rim Association (IORA), Organization of Islamic Cooperation (OIC), Non-Aligned Movement (NAM), Melanesian Spearhead Group (MSG) and Pacific Islands Forum (PIF).

Selama bertugas, Duta Besar Yuri Thamrin menjabat sebagai Head of Diplomatic Mission to Belgium, Luxembourg and the European Union. Pada saat mengemban tugas inilah, Indonesia berhasil bekerja sama dengan Uni Eropa (UE) untuk menyimpulkan dan mengimplementasikan Forest Law Enforcement Governance and Trade Voluntary Partnership Agreement (FLEGT- Sertifikasi VPA), tahun 2016.

Perlu diketahui, bahwa FLEGT merupakan inovasi pertama di dunia dalam upaya mempercepat ekspor kayu bebas deforestasi dari Indonesia ke Uni Eropa, dengan mempertimbangkan legalitas, ketertelusuran, dan keberlanjutannya.

Agus Justianus, meminta dukungan penuh dari seluruh masyarakat Indonesia, atas pencalonannya, Yuri Ocatvian Thamrin menjadi Direktur Eksekutif ITTO untuk masa 5 tahun ke depan.

Pada pemilihan periode ini, menurut Dirjen PHL itu Indonesia memiliki kesempatan besar untuk terpilih karena diperiode ini Direktur Eksekutif ITTO sesuai rotasi akan dijabat dari negara produsen wilayah Asia Pasifik. Sehingga Indonesia yang belum pernah terpilih memiliki kesempatan yang lebih besar.

Dengan hadirnya Diplomat senior Indonesia di ITTO diharapkan dapat meningkatkan peran pentingnya dalam mempromosikan kerjasama untuk memastikan efektivitas aturan lingkungan internasional dengan perlindungan hutan kayu tropis.

Indonesia memiliki luas hutan mencapai sekitar 125 juta hektar. Sekitar 33 hektar diantaranya telah memiliki izin untuk kegiatan produksi. Produksi kayu tahunan Indonesia sendiri mencapai sekitar 45 juta meter kubik, yang berasal dari perkebunan dan hutan alam.

Dari produksi kayu tersebut Indonesia menjadi salah satu pengekspor produk kayu tropis terbesar di dunia yang mengekspor berbagai macam produk kayu, mulai dari kayu lapis, pulp dan kertas hingga furnitur, kerajinan tangan, serpihan kayu dan pengerjaan kayu.

Melalui pengelolaan sektor kehutanan yang menekankan prinsip keberlanjutan dan kelestarian, Indonesia telah berbenah, hasilnya saat ini ekspor hasil hutan Indonesia meningkat signifikan dari US$ 9 miliar (2015) menjadi US$ 11 miliar (2020).

ITTO adalah organisasi multilateral yang mempromosikan konservasi dan pengelolaan berkelanjutan, penggunaan dan perdagangan sumber daya hutan tropis. Negara anggotanya mewakili sebagian besar hutan tropis dunia dan perdagangan kayu tropis global. Sejak beroperasi pada tahun 1987, ITTO telah mendanai lebih dari 1000 proyek senilai US$350 juta.

“Andai terpilih, Insyah Allah saya akan memimpin ITTO dengan loyalitas dan standar kerja terbaik yang meliputi efisiensi, kompetensi dan integritas,” ungkap Yuri yang juga hadir dalam media briefing yang dimoderatori Kepala Biro Humas Nunu Anugrah.

Memang menjadi pertanyaan besar bagi Yuri, mengapa .dalam 40 tahun tidak ada orang Indonesia yang berkontribusi dalam level tertinggi di ITTO.

“Padahal kita punya hutan tropis salah satu yang terluas di dunia, ini yang menjadi motivasi saya ikut pemilihan pada jabatan ini,” ujar Yuri.

Karenanya, Yuri Ocatvian Thamrin jika menjabat Direktur Eksekutif ITTO berkomitment akan memperkuat prinsip tanggung jawab bersama sebagai kunci dalam mencapai tujuan ITTO.

Dia menggarisbawahi perlunya kerjasama dan kemitraan yang lebih erat antara negara produsen dan konsumen, serta pemangku kepentingan lainnya.

Dia juga berkomitmen, jika terpilih akan memimpin ITTO dengan loyalitas dan standar kerja terbaik yang meliputi efisiensi, kompetensi dan integritas. “ Semoga ITTO di bawah saya akan menjadi lebih solid, produktif dan inovatif,” ungkapnya.