Tujuh Prototipe Kendaraan Pedesaan Rampung

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan pihaknya terus mengoptimalkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk memacu produksi AMMDes. Foto : Fajar Indonesia Network
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan pihaknya terus mengoptimalkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk memacu produksi AMMDes. Foto : Fajar Indonesia Network

TROPIS.CO, CIKARANG – Pemerintah memastikan jika tujuh jenis prototipe (model) kendaraan pedesaan atau alat mekanis multi guna pedesaan (AMMDes) sudah rampung.

Selanjutnya tinggal menunggu rekomendasi kelaikan jalan dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk seterusnya diproduksi secara missal pada tahun 2019.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian  Haris Munandar menyebutkan berdasarkan pengamatan Kemenperin ketujuh prototipe itu sudah memenuhi persyaratan, akan tetapi untuk kepastiannya tetap menunggu hasil dari Kemenhub. Rencananya itu akan diajukan pada Agustus ini.

“Kita akan dorong secepatnya agar bisa diakselerasi untuk mendapatkan laik jalan. Laik jalan ini penting karena masalah utama mobil SMK waktu itu ialah karena laik jalannya bermasalah,” ungkapnya saat mengunjungi PT Velasto Indonesia, produsen kendaraan pedesaan di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (5/7/2018).

Rekomendasi laik jalan dari Kemenhub menjadi acuan bagi Kemenperin dan produsen untuk memastikan jumlah yang akan diproduksi pada tahun depan.

Pasalnya, produksi secara masal baru dilakukan pada tahun 2019. Tahun ini baru sebatas prototype dan membaca peluangan pasar.

Kemenperin jelas Haris akan mendorong kerja sama dengan dengan kementerian lain.

Hal itu misalnya dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, pasalnya setiap desa diharapkan mempunyai kendaraan pedesaan (AMMDes).

Nanti alokasinya nanti disesuaikan dengan tingkat kebutuhan desa-desa dimaksud.

Kendaraan pedesaan ini memiliki beberapa fungsi di antaranya berkatan dengan irigasi, karena bisa dipasang pompa, kemudian bisa langsung terkait dengan mengangkut gabah.

“Kami berharap semua desa di seluruh Indonesia memesannya. Kementerian juga nanti akan memesan, itu terkait dengan pemberian bantuan ke desa-desa,” kata Haris

Haris menyebutkan bahwa yang jelas di Indonesia sudah ada manufacturing. Itu sesuai dengan konsep pemerintah bahwa harus terintegrasi tidak bisa hanya sekadar buat mobilnya. Untuk itu nantinya mulai dari manufacturing sampai maintenance harus ada.

Uji Coba

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan pihaknya terus mengoptimalkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) untuk memacu produksi AMMDes.

Saat ini, industri dalam negeri telah mampu memproduksi sebanyak 185 jenis komponen atau setara 70 persen dari nilai total pengembangan alat transportasi untuk penumpang dan hasil pertanian tersebut, sementara dari sisi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sekitar 54 persen Industri Kecil Menengah (IKM) yang terlibat di dalamnya.

Disebutkannya bahwa sejak April lalu kendaraan pedesaan telah dilakukan uji coba secara di Bogor. Pengujian dilakukan terhadap performa dana daya tahan unit AMMDes secara parsial yang meliputi mesin, sasis, suspense dan transmisi.

Pemasarannya nanti akan disesuaikan dengan tingkat kemirinngan daerah tujuan.Untuk kendaraan yang akan dipergunakan di daerah datar dan perbukitan dengan kemiringan 20-300 menggunakan diesel dan bensin. “Hasil pengujian dilakukan untuk menyempurnakan AMMDes,” pungkas Menpertin Airlangga. (*)