KLHK Berikan 30 Motor Sampah Untuk DIY

Bersama Kementerian LHK, anggota DPR RI Gandung Pardiman (paling kanan), serahkan 30 Motor Sampah kepada masyarakat DI Yogyakarta. Foto : Tribunews.com
Bersama Kementerian LHK, anggota DPR RI Gandung Pardiman (paling kanan), serahkan 30 Motor Sampah kepada masyarakat DI Yogyakarta. Foto : Tribunews.com

TROPIS.CO, BANTUL – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan  (KLHK) menyerahkan bantuan sebanyak 30 motor roda tiga pengangkut sampah kepada 30 kelompok yang berasal dari tiga kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Jadi ini (bantuan) skala nasional atas inisiatif dan aspirasi dari Aggota Komisi VII DPR RI. Ada sekitar 30 motor sampah untuk tiga kabupaten,” kata Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non B3 KLHK Sinta Saptarina Soemiarno usai penyerahan bantuan di Bantul, Minggu (11/11/2018).

Menurutnya, 30 motor roda tiga pengangkut sampah itu diserahkan kepada 30 kelompok pengolah sampah dari tiga kabupaten se-DIY, yaitu Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kabupaten Sleman.

Dia menjelaskan, tujuan dari pemberian bantuan motor sampah ini di antaranya supaya ada infrastruktur yang khusus mengenai pengolahan sampah, karena diakui sampah sekarang ini masalahnya sudah sangat kompleks.

“Karena dalam kesehariannya itu (produksi sampah) per orang sekitar 0,7 kilogram, sehingga kalau dari hitung-hitungan, TPA (tempat pembuangan akhir) itu tidak akan memungkinkan untuk menampung sampah,” tutur Sinta.

Sinta mengatakan program tersebut juga sebagai upaya menggalakkan pengolahan sampah sesuai implementasi Peraturan Presiden tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Pengolaan Sampah dari rumah tangga dan sejenis rumah tangga.

“Itu mengharuskan pemerintah pusat dan daerah mengelola sampahnya 70 persen, rumah tangga harus mengurangi 30 persen.”

“Jadi harus ada pengurangan penggunaan plastik, kemudian bisa mendaur ulang maupun pemanfaatan kembali melalui 3R, reuse, reduce, recycle,” katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Gandung Pardiman mengatakan, sebenarnya bantuan motor sampah yang diajukan ke pemerintah jumlahnya lebih dari yang diserahkan tersebut, namun yang direalisasikan baru 30 motor sampah.

“Ini nanti akan segera kita kembangkan, dan yang paling saya senang itu kebanyakan kaum muda yang kenal saya lewat media sosial.”

“Jadi ini akan kita kawal sampai sukses, baik dalam manajemen maupun dalam pengolahan,” tuturnya.

Gandung mengatakan dengan bantuan motor sampah ini harapannya kelompok lebih kreatif dan merasakan manfaat sampah dan tidak menganggap sampah sebagai limbah yang merugikan, tapi bisa memanfaat untuk ekonomi.

“Harapannya sampah itu tidak hanya sekadar dikumpul, kemudian dibuang, tapi ada pemilahan dan pengolahan setelah sampah terkumpul.”

“Kalau biasanya kan dikumpul kemudian dibuang ke depo, kalau ini tidak, sehingga bisa menjadi produk ekonomis,” pungkasnya. (*)