IPAL Krukut Kurangi Pencemaran dan Berikan Nilai Tambah untuk Kota Jakarta

Hasilkan Lumpur

Pengelolaan IPAL secara biologis seperti MBBR ini pasti menghasilkan lumpur.

Baca juga: Indonesia Premium Coffee Expo & Forum 2022, Ajang Bisnis Pelaku Industri Kopi Tanah Air

Lumpur yang dihasilkan IPAL Krukut ini akan diolah lebih lanjut di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Pulo Gebang.

IPAL Krukut dibangun di atas lahan Stasiun Pompa Setiabudi seluas 1.200 m2.

Semula lahan ini hanya berfungsi untuk memompa aliran air limbah dari perkantoran dan permukiman di zona 0.

Di lokasi ini juga dibangun ruang edutainment untuk air limbah domestik serta rooftop cafe.

Baca juga: Peringatan Hari Lingkungan Sedunia, Bersama Komonitas Bersihkan Ciliwung

Menteri Basuki berharap dengan dikembangkannya IPAL skala perkotaan seperti IPAL Krukut ini, pencemaran badan air akibat air limbah domestik yg tidak terolah dapat dicegah, serta memberikan nilai tambah berupa air bersih untuk penyiraman taman-taman dan ruang publik kota.

Sementara Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa teknologi MBBR untuk pengolahan limbah domestik yang digunakan di IPAL Krukut akan menjadi salahsatu referensi bagi Kementerian PUPR dalam penentuan jenis teknologi pengolahan air limbah di Kawasan IKN Nusantara.

Selain mengurangi pencemaran, air yang sudah diolah dengan menurunkan nilai BOD, Nitrogen dan Phospor dapat ditampung dalam embung-embung untuk menunjang lansekap Kawasan IKN Nusantara. (*)