TROPIS. CO , JAKARTA – Kota Ciamis Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dan Kota Bitung, Sulawesi Utara, dinilai sangat sukses dalam pengelolaan sampah dan tata kelola Ruang Terbuka Hijau, hingga capaian kinerjanya memenuhi nilai batas bawah, lebih dari atau sama dengan tujuh puluh lima. Karena keberhasilan itu pemerintah memberika insentif berupa penghargaan Adipura Kencana, bersama Kota Surabaya, Kota Balikpapan dan Kota Bontang.
Kota Bitung, memperoleh penghargaan Adipura kencana dalam kategori “Kota Sedang” kota yang berpenduduk 100.001 jiwa hingga 500.000 jiwa. Sedangkan Ciamis memperoleh anugrah Adipura Kencana, dalam kategori “ kota kecil”, kota berpenduduk 20.000 jiwa hingga 100.000 jiwa.
“Ciamis, Jawa Barat dan Bitung, Sulawesi Utara, dua kota yang kali pertama menerima penghargaan Adipura Kencana,” kata Direktur Pengolahan Sampah, Nufrizal Tahar, menjawab TROPIS di sela-sela acara penyerahan penghargaan Adipura 2023, di Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan, di kawasan Senayan Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyerahkan langsung penghargaan Adipura Kencana kepada lima Wali Kota; Surabaya, Balikpapan, Bontang, Bitung dam Ciamis, sebagai peraih penghargaan tertinggi dalam pengelolaan sampah dan tata kelola Ruang Terbuka Hijau. Kota Ciamis diterima langsung Bupati Ciamis Herdiat Sunarya.
Dalam pembicaran singkat seusai menerima penghargaan, Bupati Herdiat Sunarya, menyebut bahwa prestasi yang dicapai ini tidak lepas dari peran semua pihak dalam membantu mewujudkan terciptanya ekosistem pengelolaan lingkungan yang baik. Mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD), camat, kepala desa dan lurah, pengelola bank sampah, relawan peduli lingkungan, adiwiyata, proklim, tim Duitin, tim digitalisasi sampah tradisi, serta asosiasi bank sampah Indonesia (ASOBSI) yang telah mampu mengubah pola pikir dan tindakan masyarakat Kabupaten Ciamis dalam keseharian mereka terhadap pengelolaan sampah dari rumah hingga ke tempat pembuangan sementara.
“ Ini salah satu bentuk kemajuan daerah selama masa jabatan, yakni berhasil mengantarkan kota Ciamis sebagai peraih penghargaan Adipura Kencana yang merupakan anugrah bergengsi dan hal ini berkat berbagai inovasi dan program yang diluncurkan,” katanya. “Penghargaan Adipura Kencana yang baru diraih oleh Kabupaten Ciamis ini sebagai wujud prestasi gemilang kepala daerah dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan,”lanjutnya.
Kelima kota ini memang sangat layak menerima anugrah Adipura tertinggi. Karena, selain telah mendapat anugerah Adipura 3 kali berturut-turut dalam kurun waktu 3 tahun terakhir, atau telah mendapat anugerah Adipura Kencana pada periode terakhir, juga karena nilai akhir capaian kinerja memenuhi Nilai Batas Bawah sebesar ≥75 , atau lebih dari atau sama dengan tujuh puluh lima.
Tidak hanya itu, ; kelima kota ini, mampu mengelola Sampah paling sedikit 70% dari total timbulan Sampah. Kemudian, tidak mengoperasikan TPA dengan sistem pembuangan terbuka. Lebih dari itu, ada sejumlah persyaratan khusus yang mampu dipenuhi. Dan ini, melakukan inovasi Pengelolaan Sampah, yang mencakup; memiliki fasilitas pemanfaatan energi dari Sampah; menerapkan kebijakan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Lalu mampu dan berhasil dalam melakukan inovasi Ruang Terbuka Hijau. Sebut saja misalnya, memenuhi luasan Ruang Terbuka Hijau sebesar 20% dari luasan wilayah. Memiliki taman keragaman tanaman. Berinovasi dalam mewujudkan kota berkelanjutan, seperti ketersediaan jalur sepeda; ketersediaan moda transportasi massal; ketersediaan program kegiatan tanpa kendaraan bermotor; dan juga, menggunakan sel surya untuk sumber energi pada penerangan jalan umum, penerangan taman, dan/atau lampu pengatur lalu lintas
Dalam sambutannya, Wapres Ma’ruf Amin mengungkapkan menyambut baik penyelenggaraan penghargaan Adipura sebagai salah satu medium afirmatif atas upaya mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan hidup yang berkelanjutan di Indonesia. Wapres Ma’ruf Amin mengharapkan kedepan program ini dapat terus diperkaya dengan ragam inovasi, sehingga mampu menyesuaikan dengan kebijakan lini zaman serta perubahan arah kebijakan.
“Saya juga meminta resensi program adipura senantiasa terjaga yaitu untuk memastikan keterlibatan berbagai elemen terutamanya komitmen dan kinerja pimpinan daerah sehingga peran serta masyarakat secara luas dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Wapres Ma’ruf Amin menekankan beberapa hal untuk mendorong pemerintah kabupaten/kota dalam mencapai berbagai target nasional seperti target Jakstranas Tahun 2025 dan nol sampah nol emisi di Tahun 2050. Pertama ialah peran aktif masyarakat dalam mengelola sampah yang lebih baik lagi dengan cara memberikan edukasi dan sosialisasi. Kedua, dalam sistem penanganan sampah, diharapkan pemerintah daerah menerapkan prinsip ekonomi sirkular dengan berbasis teknologi ramah lingkungan. Terakhir, penyempurnaan program adipura diharapkan dapat disesuaikan dengan arah kebijakan kebutuhan dan tantangan yang berkembang.
“Melalui program ini, diharapkan pemerintah daerah dapat didorong untuk mewujudkan pemerintahan yang baik di bidang lingkungan itu,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam laporannya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya menyampaikan hasil Adipura Tahun 2023 mengalami kemajuan yang cukup signifikan dibandingkan dengan Adipura tahun sebelumnya. Terjadi peningkatan jumlah daerah yang meraih anugerah Adipura sebesar 32,5%, dari 80 kabupaten/kota menjadi 106 kabupaten/kota.
“Selain itu, berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan pada Adipura Tahun 2023, sebanyak 63 daerah mengalami peningkatan kinerja pengelolaan sampah pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya,” katanya.
Selain anugerah Adipura yang diberikan kepada 106 kabupaten/kota, KLHK juga memberikan penghargaan Sertifikat Adipura sebagai penghargaan bagi kabupaten/kota yang memiliki upaya atas kinerja pengelolaan sampah di sumbernya dengan baik kepada 51 kabupaten/kota dan penghargaan Plakat Adipura sebanyak 6 kabupaten/kota untuk penilaian lokasi tematik.
Kota yang berhak mendapatkan insentif berupa penghargaan Adipura ditentukan dengan hasil penilaian yang komprehensif dari data capaian kinerja pengelolaan sampah dalam Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), hasil pemantauan fisik kota dan penilaian kinerja di bidang Pengelolaan Sampah dan Ruang Terbuka Hijau, penilaian kondisi operasional dari Tempat Pemrosesan Akhir Sampah, serta melihat inovasi yang dilakukan daerah dalam mewujudkan kota yang bersih, teduh, dan berkelanjutan.
Dikuasai DKI Jakarta.
Penghargaan Adipura 2023 untuk kategori Kota Metropolitan, kota yang berpenduduk di atas 1 juta jiwa, penghargaan, hampir semuanya disabet kota kota dalam kawasan DKI Jakarta. Hanya ada sati kota yang di luar DKI Jakarta, yakni Kota Medan, Sumatera Utara. Lainnya, dikuasai oleh Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Jakarta Selatan, semuanya. DKI Jakarta.
Kemudian ada 4 kota yang mendapatkan penghargaan Adipura 2023 kategori kota besar, berpenduduk 500.001 jiwa hingga 1.000.000 jiwa. Dan ini, Kota Malang, Kota Bogor, Kota Surakarta dan Kota Jambi. Lainnya ada25 kota kategori Kota Sedang, kota berpenduduk 100.001 jiwa hingga 500.000 jiwa, yang antara lain; Kendari, Palangkaraya, Purwokerto, Lahat, Banyuwangi, Kebume, Blitar dan Palopo.
Didampingi oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah Limbah dan B3 (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong, juga menyerahkan penghargaan Adipura 2023 kepada 71 kota lainya, sebagai penerima Adipura kategori kota kecil, kota yang berpenduduk 20.000 jiwa hingga 100.000 jiwa. Dan ini diantaranya; Batulicin, Klaten, Sragen, Padang Panjang,Toboali Bangka Selatan, Pelaihari, Martapura, Nunukan, Sukoharjo.
Pada tahun ini,2023, hasil penilaian Dewan Adipura 2023 yang diketuai Mantan Menteri Ganjar Kartasasmita, ada 162 kota yang dinilai sangat layak menerima penghargaan Adipura, terbagi dalam. Adipura Kencana, Adipura dan sertifikat Adipura. Dan ada juga penghargaan berupa plakat Adipura yang diberikan kepada kota yang mampu mengelola dan mengembangkan sarana dan prasarana lingkungan hidup dengan baik.
Tahun ini, penerima plakat Adipura 2023, seperti yang dituangkan dalam lampiran Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, No 263/2024 Tentang Penetapan Kabupaten/Kota penerima Penghargaan Adipura Tahun 2023, yakni Pasar Bauntung, Banjarbaru, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan.
Kemudian, Taman Alun Alun Bangli, Kabupatem Bangli, Bali. Hutan Kota Way Lalaan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus Lampung. Dan Hutan Kota Gembira Loka Yogyakarta, Kota Yogyakarta. Dan dua lainnya, TPS 3R Panca Lestari Mangupura Kabupaten Badung, Bali, serta TPS 3R Tembokrejo Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur
Penyerahan anugrah Adipura 2023, berlangsung di Auditorium Soedjarwo, Manggala Wanabakti, itu dihadiri dari 1000 orang , dan mereka selain pejabat pemerintah pusat, sebagian besar pimpinan dan pejabat serta staf pada kabupaten dan kota, penerima penghargaan Adipura 2023. Acara sangat semarak penuh dengan suka cita para peserta penerima penghargaan Adipura 2023.
Penghargaan Adipura memang harapan hampir semua masyarakat kota dan target dari pimpinan daerah dalam pengelolaan sampah dan penatatan lingkungan hidup kota, termasuk dalam berinovasi dalam pengembangan fungsi Ruang terbuka Hijau. Dan oleh pemerintah, bagi kota dan kabupaten penerima penghargaan Adipura, menjadi dasar dalam memberikan insentif, sekaligus sebagai instrumen pengawasan kinerja pemerintah daerah kabupaten dan kota, dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah dan ruang terbuka hijau dalam mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang bersih, teduh, dan berkelanjutan.
Adapun bentuk insentif yang dapat diberikan, selain berupa penghargaan Adipura, juga pemberian rekomendasi bantuan pembiayaan Pengelolaan Sampah bagi kabupaten dan kota terbaik, dalam pengurangan dan, atau penanganan Sampah. Lalu berupa publikasi kabupaten dan kota terbaik dalam Pengelolaan Sampah dan Ruang Terbuka Hijau. Dan juga, berupa pelatihan di bidang Pengelolaan Sampah. Atau bentuk insentif lainnya sesuai ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
Karena itu, tak usah heran, penghargaan Adipura mereka terima dengan penuh suka cita, yang dicerminkan dengan “berbondong bonding”, mereka menjemput Adipura ke Jakarta, walau harus datang dari kota yang sangat jauh. Sebut saja misalnya, Kota Palopo, Kota Watampone, Kabupaten Bone, dua kota di Sulawesi Selatan ini, sebagai penerima penghargaan Adipura 2023 untuk kategori “kota sedang”.
Atau mereka yang datang dari Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Limboto Kabupaten Gorontalo, Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Dan juga dari Stabat Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Kota Limboto, Marabahan, Suwawa dan juga Kota Stabat, adalah peraih penghargaan Adipura 2023, kategori “Kota Kecil”.