Wisata Berbasis Ekosistem Gambut dan Kearifan Lokal untuk Masyarakat

Banyak Miliki Potensi

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Pulang Pisau, Hanafi, yang mewakili Plt. Bupati Kabupaten Pulang Pisau, menyampaikan apresiasi kepada tim kajian dari Puslitbang Hutan KLHK, yang telah memberikan suatu skema dalam menggali potensi kearifan lokal budaya yang layak untuk dikembangkan menjadi objek wisata.

“Oleh karena itu, kita harus mampu memanfaatkan segala potensi yang ada. Kabupaten Pulang Pisau banyak memiliki potensi tersebut.”

“Selanjutnya, kita perlu membangun, menata kawasan ekosistem gambut dengan baik, agar dapat tercapai tujuan pengelolaan gambut berkelanjutan yang berdampak positif bagi masyarakat,” tutur Hanafi.

Hanafi mengungkapkan pariwisata yang berkelanjutan, memberikan dampak positif bagi lingkungan, perekonomian, dan sosial budaya masyarakat.

Selain itu, minat wisata juga telah berubah yang berorientasi pada pendidikan dan konservasi.

Kegiatan FGD ini menghadirkan narasumber dari Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Bappeda Kabupaten Pulang Pisau, Dinas Pariwisata Kabupaten Pulang Pisau, dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pulang Pisau.

Turut hadir sebagai peserta yaitu Camat Kahayan Hilir, Kepala Desa, Pokdarwis (kelompok sadar wisata, dan Bumdes (badan usaha desa) se-Kecamatan Kahayan Hilir, serta perwakilan Universitas Lambung Mangkurat.

Kegiatan pengembangan Ekowisata Berbasis Ekosistem Gambut dan Kearifan Lokal di Kabupaten Pulang Pisau ini juga merupakan bagian dari peran KLHK dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Karena selain berperan penting sebagai sebuah ekosistem yang berperan dalam pencegahan perubahan iklim, ekosistem gambut juga berpotensi untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memaksimalkan potensi lahan gambut dalam sektor pariwisata. (*)