Usai Diresmikan, RS Akademik UGM Jadi RS Rujukan Penanganan Covid-19

Pembangunan lanjutan RSA UGM dengan kapasitas total sebanyak 107 tempat tidur terbilang cepat, dilaksanakan sejak 20 April 2020 dan selesai pada 31 Mei 2020. Foto: Kementerian PUPR
Pembangunan lanjutan RSA UGM dengan kapasitas total sebanyak 107 tempat tidur terbilang cepat, dilaksanakan sejak 20 April 2020 dan selesai pada 31 Mei 2020. Foto: Kementerian PUPR

TROPIS.CO, JAKARTA – Setelah sempat terhenti pada tahun 2010 dengan progres kala itu 75 persen, kini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan lanjutan Gedung Arjuna dan Gedung Yudhistira Rumah Sakit Akademik (RSA) Universitas Gajah Mada (UGM) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Usai diresmikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno pada Senin (8/6/2020), RSA tersebut akan segera dimanfaatkan sebagai RS rujukan penanganan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mensesneg Pratikno mengatakan, pembangunan lanjutan RSA UGM dengan kapasitas total sebanyak 107 tempat tidur terbilang cepat, dilaksanakan sejak 20 April 2020 dan selesai pada 31 Mei 2020.

“Ini luar biasa dalam waktu 37 hari kalender gedung dapat diselesaikan dengan anggaran Rp66,8 miliar.”

“Pekerjaannya tidak sederhana, sekaligus harus tetap aman dari Covid-19 dan saat yang sama bukan hanya menyelesaikan gedung, tetapi juga harus menyiapkan peralatan yang dibutuhkan. Untuk itu atas nama pemerintah, kami berikan penghargaan kepada seluruh pihak yang terlibat,” kata Mensesneg dalam peresmian yang dilakukan secara virtual.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa salah satu upaya peningkatan kuantitas dan kualitas layanan RS Akademik UGM sebagai RS rujukan penanganan Covid-19 adalah dengan menyelesaikan pembangunan Gedung Arjuna dan Gedung Yudhistira RS Akademik UGM.

Baca juga: Di Global Landscapes Forum, Siti Nurbaya Sebut Covid-19 Persoalan Multifaset

Penyelesaian rumah sakit tersebut merupakan bagian dari refocussing kegiatan Kementerian PUPR TA 2020 sebesar Rp1,829 triliun untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19.

Lantas Direktur Jenderal (Dirjen) Cipta Karya Kementerian PUPR Danis H. Sumadilaga dalam laporannya mengatakan, pelaksanaan pembangunan Gedung Arjuna dan Yudhistira banyak menggunakan material nonkonvensional diantaranya untuk pekerjaan dinding dengan material sandwich panel yang ringan sehingga pengerjaannya jauh lebih cepat dan lebih rapi.

“Untuk ruang isolasi menggunakan teknologi smart system sejalan dengan era industri 4.0.”

“Ruang isolasi tersebut dapat dimonitor dan dikontrol secara langsung maupun jarak jauh (web based) dan pelaksanaanya mengacu pada standar Kementerian Kesehatan dan standar internasional,” kata Danis.