Upaya Pencegahan Karhutla Saat Ramadhan dan Jelang Idul Fitri

Lakukan TMC

Menanggapi potensi terjadinya karhutla ke depan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Hammam Riza menyebut jika lembaganya terus melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC).

Melalui salah satu Deputinya, Yudi Anantasena, upaya TMC yang dilakukan oleh BPPT bekerjasama dengan KLHK, BNPB, BMKG, TNI, BRGM, BPBD pada bulan Maret – April menunjukan hasil yang cukup baik dari segi prosentase penambahan curah hujan.

Di Provinsi Riau disebutnya terjadi peningkatan prosentase penambahan curah hujan sebesar 33 hingga 64 persen terhadap curah hujan alamnya atau penambahan curah hujan di lokasi penyemaian awan sekitar 194,3 Juta m3.

Kemudian di Provinsi Kalimantan Barat atas upaya TMC yang dilakukan terjadi peningkatan prosentase penambahan curah hujan sebesar hingga 44 persen terhadap curah hujan alamnya atau penambahan curah hujan di lokasi penyemaiannya.

Atas pemaparan dari berbagai pihak tersebut Menteri Siti Nurbaya sangat berterima kasih dan berharap agar sinergitas dan integrasi kerja penanggulangan karhutla menjadi semakin baik kedepannya.

Hal ini ia ungkapkan untuk mendorong upaya mewujudkan solusi permanen penanganan karhutla yang diminta oleh Bapak Presiden agar segera dapat dilakukan.

Pada kesempatan itu juga, Menteri Siti, Kepala BMKG dan Kepala BPPT bersama ahli klimatologi IPB DR Rahmat Hidayat, dan Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Laksmi Dewanti, Deputi Klimatologi Erizal dan TAM LHK Raffles Pandjaitan, membahas  tentang upaya perintisan langkah integrasi analisis emisi karbon Karhutla, serta analisis perubahan suhu bumi dan suhu di bawah permukaan bumi dalam kurun  waktu puluhan hingga seratus tahun.

“Saya minta tolong BMKG dan BPPT untuk saat ini mulai lakukan integrasi karhutla dalam konteks emisi karbon dan pengendalian perubahan iklim.”

“Kita serius turunkan emisi karbon,” pungkas Menteri Siti. (*)