TMC Tahap Ketiga di Riau Sukses Kurangi Karhutla

Posko operasi yang berpusat di Sri Mulyono Herlambang Palembang telah melakukan penyemaian awan sebanyak 40 sorti dengan NaCl yang disebar sebanyak 83,25 ton. Foto: KLHK
Posko operasi yang berpusat di Sri Mulyono Herlambang Palembang telah melakukan penyemaian awan sebanyak 40 sorti dengan NaCl yang disebar sebanyak 83,25 ton. Foto: KLHK

TROPIS.CO, JAKARTA – Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) diarahkan menjadi salah satu solusi permanen pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

TMC dilakukan terutama di provinsi rawan Karhutla melalui rekayasa hujan dengan penyemaian awan.

Pada tahun 2020, operasi ini sudah dilaksanakan sejak Februari hingga saat ini masih terus dilaksanakan di Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Barat.

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Basar Manullang mengungkapkan bahwa operasi TMC ini dilaksanakan untuk menindaklanjuti arahan Presiden dan Menteri LHK untuk melakukan mitigasi dan upaya menetapkan solusi permanen dalam pengendalian Karhutla.

Kegiatan TMC merupakan upaya sinergi bersama dan dukungan para pihak meliputi KLHK, BPPT, BNPB, TNI AU, BMKG dan Satgas Dalkarhutla Provinsi.

Baca juga: Para Ahli Iklim Serukan Kolaborasi Aksi Iklim di Asia di Tengah Pandemi Covid-19

“Periode ketiga ini, TMC dilaksanakan di Riau sejak 24 Juli 2020 hingga saat ini, kita lakukan 50 sorti dengan NaCl yang disemai sebnyak 40 ton dengan perkiraan menghasilkan air hujan 108,5 juta m3, operasi dinilai cukup berhasil mengurangi dan memitigasi terjadinya kebakaran,” sebut Basar dalam keterangan persnya, Jumat (2/10/2020).

Basar juga mengungkapkan, selain di Riau TMC juga dilaksanakan di Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Barat.