Terkena Jerat, Harimau Sumatera Berhasil Diselamatkan

Upaya penyelamatan terhadap satu individu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terkena jerat di wilayah Desa Gulo, Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara. Foto: KLHK
Upaya penyelamatan terhadap satu individu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terkena jerat di wilayah Desa Gulo, Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara. Foto: KLHK

TROPIS.CO, ACEH TENGGARA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh beserta seluruh pihak yang terlibat berhasil melakukan upaya penyelamatan terhadap satu individu Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang terkena jerat di wilayah Desa Gulo, Kecamatan Darul Hasanah, Kabupaten Aceh Tenggara.

Setelah mendapat informasi dari masyarakat, pada Jumat (22/1/2021), tim penyelamatan yang terdiri dari Tim medis Balai dan Resort Wilayah 14 Aceh Tenggara – SKW II Subulussalam bersama, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), serta didukung tim medis Forum Konservasi Leuser (FKL), Wildlife Conservation Society (WCS), Kepolisian, TNI dan aparat desa terkait langsung bergerak, dan sampai lokasi pada Sabtu (23/1/2021).

Berdasarkan identifikasi tim medis, Harimau Sumatera jantan yang diperkirakan berumur 1 hingga 1,5 tahun dengan berat 45-50 kilogram tersebut terjerat kurang lebih tiga hari yang lalu.

Hasil pemeriksaan dan penanganan tim medis di lapangan, untuk sementara waktu perlu dilakukan perawatan khususnya penyembuhan luka pada kaki depan sebelah kanan akibat terkena jerat.

Tim medis memutuskan untuk sementara waktu observasi kesehatan secara intensif dilakukan di Kantor BPTN Wilayah 2 Kutacane, Balai Besar TNGL guna kenyamanan dan keamanan satwa tersebut.

“Pasca dilakukan proses pemulihan dan menunjukan perkembangan kesehatan yang bagus, maka akan dipersiapkan rencana proses pelepasliaran ke habitat alaminya.”

“Adapun proses pelepasliaran Harimau Sumatera ini pastinya akan melibatkan berbagai pihak terutama pemerintah daerah setempat untuk menjamin keselamatan harimau di habitat alamnya,” kata Kepala BKSDA Aceh, Agus Arianto, dalam keterangan persnya, Senin (25/1/2021).