Tahun 2050, Peran EBT mencapai 31%

Peran energi baru terbarukan dalam pasokan energi nasional mencapai 31% pada tahun 2050

TROPIS.CO, JAKARTA – Kementerian ESDM memprediksikan, pada tahun 2050, kontribusi bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) terhadap pasokan energi nasional mencapai 31%, sementara batubara dan minyak masing masing turun menjadi 25% dan 20%.

Pada tahun 2050 itu, kata Menteri ESDM Ignatius Jonan, pasokan energi nasional mencapai 1030 MTOE, meningkat sangat signifikan ketimbang tahun 2025 yang hanya 400 MTOE. Pada tahun ini, peran batubara dan minyak masih cukup dominan, masing 30% dan 25%. Sedangkan gas dan EBT 22% dan 23%.

“Karenanya kini kita mati matian mengembangkan bauran EBT ini hingga mampu menjadi substitusi energi primer fosil,”kata Jonan, sembari menjelaskan, pada akhir tahun kemarin, tahun 2017, bauran EBT ini baru berkontribusi sekitar 8,4% dari penyediaan energi sekitar 163 MTOE. Terbesar dimanfaatkan sebagai tenaga listrik dan transportasi.

Kata Jonan, kini ada perubahan dalam memahami peran energi. Energi bukan lagi sebagai komoditi melainkan telah menjadi modal pembangunan. Dengan posisi ini keberadaan energi akan semakin penting, hingga menuntut adanya inovasi dalam pengembangan sumber energi. Terlebih bila melihat proyeksi kebutuhan listrik nasional yang terus meningkat.

Dalam 10 tahun mendatang, konsumsi perkapita bakal naik dua kali lipat dibanding sekarang – yang tahun 2017 kemarin, sekitar 1,012 kwh perkapita pertahun. Lantaran adanya dorongan meningkatkan rasio elektrifikasi hingga 100 % -yang saat ini baru sekitar 95,35%.

“Artinya, ada 4,65% penduduk Indonesia yang belum terlayani listrik, dan 4,65 % ini relatif banyak lho…paling tidak ini sekitar 10 juta orang, dan ini yang akan kejar pemerintah. Tentu ini tugas kami bersama Komisi VII ,” kata Jonan lagi.