Sumatera Selatan Kebut Panen Padi Jelang Ramadhan

Saat ini hampir di sebagian besar kabupaten/kota di Sumsel sedang berlangsung panen dan dilanjutkan dengan pengolahan tanah untuk persiapan tanam musim tanam berikutnya. Foto: monitor.co.id monitor
Saat ini hampir di sebagian besar kabupaten/kota di Sumsel sedang berlangsung panen dan dilanjutkan dengan pengolahan tanah untuk persiapan tanam musim tanam berikutnya. Foto: monitor.co.id monitor

TROPIS.CO, OKU – Menjelang Ramadhan produksi pangan di Sumatera Selatan (Sumsel) terus ditingkatkan walaupun di tengah wabah Covid-19.

Petani di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) dan Kabupaten Empat Lawang tetap bersemangat melakukan tanam dan panen padi.

Seperti yang  dilakukan petani di Desa Karya Jaya dan Sri Mulya, Kecamatan Sinar Peninjauan, OKU, saat ini memanen lebih kurang  40 hektare dari total luas pertanaman 240 hektare.

Sementara di Kabupaten Empat Lawang dilaksanakan di beberapa Kecamatan antara lain Pendopo, Muara Pinang, Tebing Tinggi, Talang Padang, Pasmah Air Keruh dan Kecamatan Lintang Kanan.

Varietas yang digunakan adalah Ciherang dan produktivitas rata-rata adalah 7,2 ton per hektare gabah kering panen (GKP) dan harga jual gabah saat ini berkisar Rp4.000, hingga Rp4.100 per kilogram.

Baca juga: Optimasi Lahan Rawa Siap Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) berharap agar saat panen seperti saat ini, jangan sampai harga gabah turun yang tentunya akan menyebabkan kerugian bagi petani.

“Kita harus bersama-sama menjaga ketersediaan pangan.”

“Namun jangan sampai melupakan kesejahteraan para petani, dengan menjaga harga gabah agar tidak turun,” kata Mentan SYL dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (18/4/2020).

Dikatakan Mentan SYL, pihaknya akan mengawal pertanaman dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) sehingga produksi akan dapat maksimal. Tentunya tetap menerapkan Social Distancing dan protokol Kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah.

“Dalam masa panen raya seperti saat ini, agar harga komoditi pertanian tidak jatuh, Kementerian Pertanian punya solusi melalui Kostraling (Komando Strategi Penggilingan Padi) dengan menggandeng lembaga keuangan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR).”

“Melalu Kostraling ini, diharapkan hasil dari petani tidak dimainkan oleh para tengkulak namun dibeli langsung oleh mitra atau tempat penggilingan sebagai penjamin petani,” jelas Mentan SYL.

Sementara Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy mengimbau, petani sebaiknya memanfaatkan alat mesin pertanian (Alsintan) dalam proses memanen dan menanam.

“Dengan menggunakan Alsintan, proses menanam atau memanen bisa dikerjakan oleh satu atau dua orang saja,tapi hasilnya tetap maksimal dan lebih cepat,” jelas Sarwo Edhy.

Kalaupun panen masih dengan cara konvensional, lanjut Sarwo Edhy, maka sebaiknya petani jaga jarak tidak terlalu berdekatan.

Sarwo Edhy mengimbau pada petani agar tetap berhati-hati saat menjalankan usaha taninya.

Dia meminta petani sering cuci tangan, gunakan masker, konsumsi gizi yang seimbang untuk memperkuat daya tahan tubuh, dan rajin olahraga.

“Apapun yang terjadi, pertanian tidak boleh berhenti dan terus digenjot produksinya.”

“Selain tetap menjaga kesehatan, sinar matahari juga bermanfaat karena virus tidak suka dengan sinar matahari, berhati-hati kontak dengan hewan, dan menghindari kerumunan,” tuturnya.

Dijelaskan oleh Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan, Ilfantria, saat ini hampir di sebagian besar Kabupaten/Kota di Sumsel sedang berlangsung panen dan dilanjutkan dengan pengolahan tanah untuk persiapan tanam Musim Tanam berikutnya.

Untuk Kabupaten OKU, panen terbesar adalah di bulan April ini yaitu seluas 1.878 hektare,  dan masih akan berlangsung sampai dengan bulan Juni 2020.

“Tentunya panen yang dilakukan petani hari ini akan menyumbang produksi pangan di Provinsi Sumatera Selatan dan untuk menjamin ketersediaan pangan selama Ramadhan dan Idul fitri sehingga masyarakat tidak perlu khawatir kekurangan bahan pangan atau masyarakat bisa mengakses pangan baik kualitas maupun kuantitasnya tercukupi,” paparnya.

“Sebagaimana yang selalu disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam setiap kesempatan, bahwa Petani merupakan garda terdepan dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia,” tutur Ilfantria.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Pangan, Panen Raya Terus Berlanjut di Sumatera Selatan

Menurutnya, diperkirakan luas panen Kabupaten Empat Lawang pada bulan April ini akan mencapai 2.790 hektare, bulan Mei 2.430 hektare, dan bulan Juni 2.866 hektare.

Dan dari luas panen tersebut diperkirakan pada bulan April ini akan terdapat produksi gabah sebesar 10.711 ton gabah kering giling (GKG), bulan Mei 9.598 ton GKG, dan bulan Juni 11.320 ton GKG.

“Meski tidak sebesar Kabupaten OKU Timur, Empat Lawang juga turut menyumbang produksi pangan untuk kebutuhan masyarakat di Provinsi Sumatera Selatan terutama menjelang Bulan Ramadhan dan Idul Fitri,” jelasnya.

Dikatakan Ilfantria, seluruh komponen yang terlibat dalam budidaya tanaman padi ini terutama petani dan petugas lapangan bertekat tetap melaksanakan aktivitas di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. (*)