Sukses Rehabilitasi DAS Beri Manfaat Nyata kepada Masyarakat Sekitar

Wamen LHK Alue Dohong juga menyampaikan bahwa KLHK sudah menerapkan kebijakan dan aksi korektif melalui penetapan Permen LHK Nomor 59 Tahun 2019 tentang Penanaman Dalam Rangka Rehabilitasi DAS. Foto: KLHK
Wamen LHK Alue Dohong juga menyampaikan bahwa KLHK sudah menerapkan kebijakan dan aksi korektif melalui penetapan Permen LHK Nomor 59 Tahun 2019 tentang Penanaman Dalam Rangka Rehabilitasi DAS. Foto: KLHK

TROPIS.CO, JAKARTA – Rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh para pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang tidak hanya memberikan dampak baik ke lingkungan tetapi juga sekaligus dapat memberikan manfaat nyata kepada masyarakat terutama di sektor ekonomi.

Setelah dua minggu berturut-turut mempublikasikan progress rehabilitasi DAS yang dilakukan oleh pemegang IPPKH yang melibatkan masyarakat, Senin (21/9/2020), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali menyelenggarakan Webinar terkait peran rehabilitasi DAS untuk pemulihan lingkungan dan meningkatkan ekonomi masyarakat di masa pandemi Covid-19 yang bertajuk “Suara Hati Masyarakat Pelaku Rehabilitasi DAS”.

Wakil Menteri LHK, Alue Dohong, dalam kesempatan ini kembali mempertegas bahwa rehabilitasi DAS merupakan kewajiban dan harus menjadi komitmen bagi pemegang IPPKH.

Hal ini berarti perusahaan tidak hanya mengejar aspek keuntungan semata tetapi juga ada upaya untuk memberikan dampak baik ke lingkungan dengan memperbaiki lingkungan.

Baca juga: Memberi Peran Masyarakat Lokal dalam Rehabilitasi DAS

Selain itu, meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam proses rehbilitasi DAS juga dapat menambah manfaat yang tidak kalah pentingnya yaitu semakin banyak masyarakat setempat yang bisa memperoleh kehidupan yang lebih baik.

“Keterlibatan masyarakat tidak hanya dalam proses penanaman, tetapi juga sangat penting dalam proses pemeliharaan.”

“Untuk diperhatikan, usahakan bibit yang di tanam bisa mencapai survival rate 75 persen.”

“Jika tercapai, angka itu sudah cukup bagus keberhasilan penanamannya, tentunya diiringi juga dengan proses pengorganisasian kelompok pelaksana penanaman yang bagus, ” ujar Alue Dohong.