Sinergi Dua Kementerian Kembangkan Food Estate Modern di Kalteng

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bertemu menyinergikan program pengembangan food estate di kawasan aluvial pada lahan eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Kalteng yang diharapkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa dan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. Foto: Kementerian PUPR
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kanan) dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bertemu menyinergikan program pengembangan food estate di kawasan aluvial pada lahan eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Kalteng yang diharapkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa dan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024. Foto: Kementerian PUPR

TROPIS.CO, JAKARTA – Sinergi perencanaan infrastruktur irigasi dan pertanian yang dilakukan antara Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) bertujuan untuk mengembangkan food estate yang modern di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).

Pandangan tersebut disampaikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono setelah menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo di Kampus Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (3/7/2020).

Pertemuan tersebut dalam rangka mensinergikan program pengembangan food estate di kawasan aluvial pada lahan eks Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Kalteng yang diharapkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa dan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.

“Jadi kita memang fokusnya untuk menyiapkan food estate yang modern, sehingga nantinya tidak hanya dimanfaatkan saat produksi tetapi juga pasca produksi,” kata Menteri Basuki.

Baca juga: Dukung Ketahanan Air dan Pangan, Pembangunan Bendungan Cipanas akan Selesai 2022

Menurutnya, dalam pengembangan food estate ini, Kementerian PUPR mendukung manajemen water melalui rehabilitasi dan peningkatan saluran dan jaringan irigasi, baik mulai irigasi primer, sekunder, tersier maupun kuarternya.

Sementara Kementan sebagai pelaku utama untuk menyiapkan agriculture practice, seperti penyiapan saluran cacingan, cetak sawah, pupuk, bibit, hingga pasca produksi.

Kementerian PUPR mendukung manajemen water melalui rehabilitasi dan peningkatan saluran dan jaringan irigasi, baik mulai irigasi primer, sekunder, tersier maupun kuarternya di lahan eks PLG. Foto: Kementerian PUPR
Kementerian PUPR mendukung manajemen water melalui rehabilitasi dan peningkatan saluran dan jaringan irigasi, baik mulai irigasi primer, sekunder, tersier maupun kuarternya di lahan eks PLG. Foto: Kementerian PUPR

“Kementerian PUPR dan Kementan sudah sepakat bekerja pada tahun 2020 untuk memprioritaskan lahan seluas 28.000 hektare.”

“Karena musim tanamnya adalah bulan April hingga September dan Oktober sampai Maret.”

“Untuk itu, kami mempersiapkan untuk musim tanam Oktober sampai Maret,” tutur Menteri Basuki.