SIMONTANA KLHK Raih Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2020

Kompetisi 

Pada kesempatan ini KLHK juga meraih Top 46 Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik.

Kompetisi Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik merupakan ajang pemberian penghargaan kepada instansi dengan pengelolaan pengaduan pelayanan publik terbaik di Indonesia.

Menteri Siti sangat mengetahui dan percaya bahwa capaian-capaian ini diraih dengan usaha yang keras, apalagi dalam berinovasi pasti bukanlah hal yang mudah saat pengembangannya.

Hal tersebut dikarenakan selain dari aspek teknik, terdapat pula aspek nilai-nilai seperti keterbukaan, integritas, kebersamaan, kerja yang terukur dan terbuka untuk menerima catatan-catatan kritis konstruktif, dan juga ada etos kerja, sifat kompetitif yang akan terus mendorong pada kemajuan.

“Terima kasih dan apresiasi yang tinggi saya sampaikan atas kerja keras para ASN KLHK dalam memberikan pelayanan kepada publik,” pungkas Menteri Siti.

Sebagai informasi, secara khusus SIMONTANA memiliki tujuan untuk menyediakan data penutupan lahan secara seri, termasuk perubahannya dalam bentuk deforestasi, reforestasi dan degradasi hutan untuk perencanaan dan pemantauan sumber daya hutan dan lingkungan hidup yang dapat mencerminkan tingkat keberhasilan antar periode.

SIMONTANA menyediakan data untuk berbagai kebutuhan, termasuk mendukung penyusunan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia per provinsi dan data penutupan hutan menjadi salah satu indikatornya.

SIMONTANA juga menyediakan data utama untuk penentuan lahan kritis, juga untuk kepentingan penyempurnaan tata kelola hutan melalui penyusunan Peta Indikatif Penundaan Pemberian Izin Baru (PIPPIB) yaitu data hutan alam primer.

Sistem ini juga menyediakan data untuk perencanaan pembangunan sektor kehutanan seperti RPJMN, RKTN, Alokasi Pemanfaatan, Rehabilitasi Lahan dan sebagainya.

Perlu diperhatikan, SIMONTANA telah menjadi salah satu sistem pemantauan hutan nasional yang stabil, konsisten dan berlangsung cukup lama, dimana banyak pihak atau negara biasanya kesulitan dalam memelihara kesinambungan sistem sejenis.

Pada masa sekarang, SIMONTANA juga dipergunakan sebagai pendukung utama sistem MRV REDD+ sektor lahan dan implementasi pembayaran berbasis hasil (Result-Based Payment) REDD+.

Selain itu SIMONTANA juga digunakan sebagai media pelaporan inventarisasi Gas Rumah Kaca, pelaporan dalam Forest Resource Assesment (FRA), penyusunan Forest Reference Emission Level (FREL) dan kebutuhan internasional lainnya.

Dua inovasi KLHK yang lain di tahun 2019, juga pernah berhasil masuk dalam Top 45 Inovasi Pelayanan Publik dari Kemenpan RB adalah PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan) dan SIPONGI (Sistem Informasi Deteksi Dini Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Berbasis Web).

PROPER adalah program pengawasan terhadap industri yang bertujuan mendorong ketaatan industri terhadap peraturan lingkungan hidup.

Sedangkan SIPONGI merupakan sistem informasi yang dibuat sebagai dasar untuk mencegah terjadinya karhutla melalui deteksi sumber api. (*)