Rp27,5 Miliar Digelontorkan untuk Bangun Fasilitas Wisata Goa Batu Cermin di Labuan Bajo

Trekking point menuju goa adalah salah satu fasilitas yang dibangun Kementerian PUPR di kawasan wisata Goa Batu Cermin, Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Foto: Kementerian PUPR
Trekking point menuju goa adalah salah satu fasilitas yang dibangun Kementerian PUPR di kawasan wisata Goa Batu Cermin, Labuan Bajo, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Foto: Kementerian PUPR

TROPIS.CO, JAKARTA – Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tidak hanya menyuguhkan keindahan pariwisata bahari dengan pemandangan gugusan pulau-pulau kecil di sekitarnya, namun juga memiliki destinasi Goa Batu Cermin yang tak kalah menarik untuk dikunjungi wisatawan.

Goa Batu Cermin merupakan destinasi wisata “perut bumi” dengan pesona batu karang yang berkilau seperti cermin karena terkena sinar matahari.

Untuk meningkatkan daya tarik dan kenyamanan wisatawan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Direktorat Jenderal Cipta Karya melakukan penataan Goa Batu Cermin melalui pembangunan sejumlah fasilitas seperti ampiteater (amphitheater) dan rumah budaya untuk mendukung kegiatan seni dan budaya lokal.

Harapannya fasilitas tersebut mampu menciptakan penataan ruang publik yang sesuai dengan karakteristik dan kearifan lokal budaya daerah sehingga dapat mendatangkan devisa, membuka lapangan kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal.

Baca juga: Indonesia Tetap Menarik sebagai Negara Tujuan Investasi

Fasilitas lain yang juga dibangun adalah trekking point menuju goa, kantor pengelola, loket, kafetaria, area parkir, auditorium, pusat informasi, dan toilet. Untuk pengerjaan jalur trekking Goa Batu Cermin dilaksanakan dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan.

Program Infrastruktur Berbasis Masyarakat (IBM) ini bertujuan untuk mendukung percepatan penanganan dampak sosial ekonomi akibat Pandemi Covid-19, khususnya mengurangi angka pengangguran dan menjaga daya beli masyarakat di Kota Labuan Bajo.