Rehabilitasi DAS Vital untuk Pemulihan Lingkungan dan Peningkatan Ekonomi Masyarakat

PNBP Sebesar Rp10,9 Triliun

Sampai saat ini total IPPKH yang masih aktif sebanyak 1.039 unit atau setara dengan 500.131 hektare, terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu IPPKH untuk pertambangan sebanyak 669 unit seluas 445.953 hektare dan IPPKH non pertambangan sebanyak 370 unit seluas 54.178 hektare.

Salah satu manfaat langsung yang diterima negara dengan diterbitkannya IPPKH ini adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan total penerimaan terhitung sejak tahun 2009 hingga Agustus 2020 sebesar Rp10,9 triliun.

Dari total kewajiban rehabilitasi DAS seluas 560.719 hektare, yang telah melaksanakan kegiatan penanaman adalah seluas 105.202 hektare, dan khusus untuk tahun 2020 sampai dengan Agustus penanaman rehabilitasi DAS mencapai 10.393 hektare.

Dalam kegiatan serial webinar ini, beberapa pemegang IPPKH terpilih dihadirkan secara langsung untuk berbagi kisah, baik yang sudah melakukan rehabilitasi DAS sampai tahap serah terima (selesai penanaman) ataupun yang masih proses untuk saling memberikan inspirasi satu sama lain.

Pada Webinar Seri 1, ditampilkan secara langsung SKK Migas dan EMP Malacca Straits SA yang sedang melakukan penanaman seluas 592 hektare dan PT Adaro Indonesia yang akan menyerahkan sebagian hasil tanaman rehabilitasi DAS seluas 298,36 hektare kepada KLHK.

Pada momentum ini, SKK Migas memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada KLHK yang telah mendukung penuh SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama Minyak dan Gas Bumi, dalam rangka penerbitan IPKKH serta terus mendukung dan membantu dalam pelaksanaan pemenuhan kewajiban IPPKH yang mereka miliki.

Baca juga: Belum Ada Keputusan Menteri yang Tetapkan Laman Kinipan sebagai Hutan Adat

Kepala SKK Migas, diwakili Deputi Dukungan Bisnis, Sulistya Hastuti Wahyu, menyampaikan bahwa terdapat 19 lokasi yang sedang dalam proses kegiatan rehabilitasi DAS dengan total luasan sekitar 6.034,18 hektare yang bekerja sama dengan 12 Kontraktor Kontrak Kerja Sama.

“Kami selalu melibatkan masyarakat sekitar lokasi rehabilitasi DAS tidak hanya dalam rangka memperhatikan serta menjaga lingkungan hidup tetapi juga berharap dengan melibatkan masyarakat sekitar maka akan membantu mereka secara finansial dalam menghadapi kesulitan ekonomi yang diakibatkan oleh bencana pandemi Covid-19 ini,” ujar Sulistya.