Reduksi Banjir Rob Pekalongan, Pemerintah Selesaikan Pembangunan Tanggul 7,2 Kilometer

Pembangunan tanggul di Pekalongan bertujuan untuk mengeringkan kawasan yang selama ini selalu tergenang rob, serta memisahkan antara zona pemukiman penduduk yang kering dan zona tambak yang dibiarkan tergenang. Foto: Kementerian PUPR
Pembangunan tanggul di Pekalongan bertujuan untuk mengeringkan kawasan yang selama ini selalu tergenang rob, serta memisahkan antara zona pemukiman penduduk yang kering dan zona tambak yang dibiarkan tergenang. Foto: Kementerian PUPR

TROPIS.CO, JAKARTA – Guna mengendalikan banjir rob di Pekalongan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir dan rob yang menggunakan sistem polder berupa long storage dengan tanggul pembatas atau disebut tanggul rob sepanjang 7,2 kilometer.

Pembangunan tanggul bertujuan untuk mengeringkan kawasan yang selama ini selalu tergenang rob, serta memisahkan antara zona pemukiman penduduk yang kering dan zona tambak yang dibiarkan tergenang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, dengan ketinggian tanggul rob yang tepat, diharapkan dapat bermanfaat untuk jangka waktu yang panjang.

“Biasanya polder itu berbentuk kolam, tetapi karena berada di wilayah permukiman dan tambak, kita buat long storage dimana pada bagian ujungnya kita pasang pompa,” terang Menteri Basuki dalam keterangan persnya, Selasa (2/2/2021).

Jumlah pompa yang dipasang sebanyak 7 x 2 m3/detik atau 14 m3/detik yang melayani catchment area seluas 35 ribu hektare.

Secara keseluruhan, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana – Direktorat Jenderal Sumber Daya Air meletakkan beberapa rumah pompa di sepanjang jalur tanggul, yakni di Silempeng (2 x 2.000 liter/detik), di Sengkarang (3 x 2.000 liter/detik), dan di Pabean (2 x 2.000 liter/detik).

Kepala BBWS Pemali Juana M. Adek Rizaldi mengatakan, untuk saat ini juga tengah diselesaikan tambahan satu rumah pompa di Mrican sebanyak tiga unit pompa yang masing-masing berkapasitas 2.000 liter/detik.

“Saat ini progresnya sebesar 46 persen dan ditargetkan rampung akhir tahun 2021,” ujarnya.

Adek menyatakan, warga sekitar yang selama ini terdampak banjir rob Pekalongan merasa sangat bersyukur dengan adanya pembangunan tersebut.

“Setelah pompa selesai sudah langsung kami fungsikan dan sudah terlihat manfaatnya terjadi pemisahan antara kawasan basah dan kering, serta berkurangnya dampak banjir rob,” tuturnya.