Produk Kayu Sustainable Indonesia Kian Dipercaya Pasar Inggris

Memudahkan Eksportir

Proses audit SVLK tidak hanya memudahkan eksportir untuk memenuhi kriteria transparansi legal dan berkelanjutan yang dipersyaratkan di bisnis kayu, namun juga di saat yang sama juga memudahkan eksportir untuk meyakinkan dan menjangkau konsumen di luar negeri.

Para panelis sepakat masih terdapat tantangan, khususnya dalam promosi ekspor kayu legal dan berkelanjutan.

Menyikapi kondisi ini, para panelis sepakat pentingnya Indonesia, Inggris dan pelaku usaha di Inggris serta Uni Eropa untuk secara terus menerus melakukan penguatan komunikasi publik, promosi, dan policy framework mengenai atribut positif produk kayu bersertifikat FLEGT guna meningkatkan awareness produk kayu berkelanjutan Indonesia di pasar global.

Lantas, komunikasi perlu menonjolkan aspek sustainability dari produk kayu Indonesia, tidak hanya legality.

Tidak berhenti di situ, para panelis juga mendorong kemitraan yang erat antara eksportir Indonesia dengan sisi downstream di Inggris, termasuk desainer dan UMKM, untuk lebih pahami selera konsumen.

Khususnya bagi UMKM Inggris, yang sering kali “working under tight budget” seperti usaha konstruksi kecil di Inggris, para panelis mendorong pemerintah Inggris untuk memberikan insentif-insentif untuk lebih banyak gunakan produk kayu berkelanjutan.

Baca juga: Gakkum KLHK dan Tim Gabungan Tindak Tiga Sawmill di SM Giam Siak Kecil

Dalam sambutan penutup, Charge d’Affaires KBRI London Duta Besar Adam M. Tugio menegaskan kembali kriteria legalitas dan keberlanjutan pada produk kayu ekspor Indonesia menjadikan Indonesia sebagai low risk source of tropical timber.

Ditegaskan pula komitmen Pemerintah Indonesia untuk mendukung upaya untuk melakukan continuous improvement terhadap SVLK serta promosi SVLK sebagai norma tidak hanya di negara yang menerapkan FLEGT sebagai standar namun juga di negara-negara dimana FLEGT belum menjadi norma baku impor kayu.

Inggris merupakan mitra terbesar di Eropa bagi Indonesia dalam perdagangan kayu berkelanjutan. Sejak November 2016 hingga September 2020, Indonesia telah menerbitkan 27,5 ribu dokumen untuk 730 ribu kayu tersertifikasi senilai US$1 miliar yang diekspor ke Inggris.

Di tahun 2019 sendiri, nilai ekspor kayu Indonesia ke Inggris mencapai US$350 juta, terbesar di Eropa. (*)