Presiden Instruksikan Tiga Langkah Penanganan Darurat Bencana Banjir Kalsel

Perbaikan Jembatan

Menteri Basuki juga telah menginstruksikan untuk segera dilakukan perbaikan maupun penggantian infrastruktur jembatan yang rusak dengan Jembatan Bailey paling lama Kamis (21/1/2021) sudah dapat difungsikan untuk mobilitas masyarakat.

Ada dua jembatan dengan kondisi rusak parah sudah ditinjau Menteri Basuki yakni Jembatan Tabunio II pada Lintas Selatan Kalsel (Sp Liang Anggang-Pelaihari-Batu Licin) dan Jembatan Sungai Salim di Lintas Tengah Kalsel (Banjarmasin-Tanjung-Batas Kaltim).

“Kalau kondisi seperti ini harus dikerjakan 24 jam.”

“Sekarang sudah dipasang sheetpile, tinggal dipasang Baley.”

“Saya ingin paling lambat hari Kamis sudah dapat dilalui,” tutur Menteri Basuki.

Jembatan Bailey untuk menggantikan Jembatan Sungai Salim saat ini sudah dalam tahap dirangkai dan siap dipasang.

Untuk Jembatan Tabunio II siap dikirim dan di lokasi sedang dilakukan pemasangan sheetpile baja untuk melintas orang dan kendaraan kecil.

Sementara lalu lintas di wilayah tersebut, khususnya jalur Banjarmasin-Batu Licin sementara dialihkan di Kecamatan Pelaihari.

Selain perbaikan infrastruktur, Kementerian PUPR juga mendukung upaya tanggap darurat salah satunya melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA) dengan memberikan bantuan empat buah perahu karet serta delapan pelampung kepada Pemkab Banjar untuk evakuasi warga terdampak banjir serta menyiapkan dua unit mesin speed boat.

Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalsel, Direktorat Jenderal Cipta Karya juga telah menyalurkan sebanyak empat unit mobil tangki air berkapasitas 4000 liter, 30 unit hidran umum berkapasitas 2000 liter untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, serta empat unit mobil toilet, tujuh unit toilet portable, dan dua unit mobil tinja untuk keperluan sanitasi. (*)