Pemerintah Siapkan Langkah Mitigasi dan Penanganan Karhutla

99 Persen Akibat Kelalaian Manusia

Ketiga, Presiden juga menyampaikan bahwa 99 persen kebakaran hutan itu karena ulah manusia baik disengaja maupun karena kelalaian.

”Oleh sebab itu, penegakan hukum harus tegas dan tanpa kompromi untuk menyelesaikan masalah ini,” tuturnya.

Keempat, untuk mencegah kebakaran di lahan gambut, Presiden minta penataan ekosistem gambut dilakukan secara konsisten.

”Ini saya kira LHK, BRG, dan Kementerian PU ini terus menjaga agar tinggi muka air tanah terus dijaga agar gambut tetap basah.

“Dengan sekat kanal, embung, sumur bor, dan teknologi pembasahan lainnya saya kira sudah kita lakukan, hanya ini harus konsisten kita lakukan.”

“Saya telah menerima laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa wilayah Indonesia akan mengalami musim kemarau terbagi menjadi 17 persen di bulan April, 38 persen pada bulan Mei, 27 persen bulan Juni, dan sebagian besar daerah akan terjadi di bulan Agustus,” ungkap Presiden Joko Widodo.

Sementara Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD, usai mengikuti Rapat Terbatas (Ratas) menyampaikan bahwa penanganan Karhutla sudah sering diadakan setiap tahun karena masih ada yang terjadi.

Menurut Menko Polhukam, beberapa tahun terakhir pemerintah telah berhasil meminimalisasi kebakaran hutan sehingga bencana-bencana yang agak besar dan membuat geger sudah dapat dikatakan tidak lagi terjadi.

Baca juga: APHI Dukung Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Cegah Karhutla

”Protes-protes dari aktivis lingkungan hidup maupun dari negara-negara lain dalam empat hingga lima tahun terakhir ini sejak tahun 2016, 2017 dan seterusnya sudah tidak begitu gencar karena kita telah menyiapkan semua langkah, baik untuk memitigasi, mencegah, menyelesaikan, dan melakukan tindak lanjut,” tutur Menko Polhukam.

Menko Mahfud juga menyampaikan bahwa menghadapi tahun 2020 karena masalahnya sekarang bukan hanya soal kebakaran hutan yang harus diantisipasi, tetapi juga bersamaan dengan itu menyelesaikan Covid-19.

”Sehingga kita menyiapkan langkah-langkah bersama tadi untuk menghadapi musim kemarau yang akan atau yang biasa bepindah-pindah dari pulau ke pulau tergantung bulannya dan tergantung lokasinya,” pungkas Menko Polhukam Mahfud MD. (*)