Pemanfaatan Limbah Sawit Perkuat Ketahanan Pangan dan Energi

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan dan energi ini, telah membangun reaktor biomassa di tujuh provinsi, salah satunya di Bangka Belitung, tepatnya di Desa Cendil Kelapa Kampit, Belitung Timur. Foto : Istimewa
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan dan energi ini, telah membangun reaktor biomassa di tujuh provinsi, salah satunya di Bangka Belitung, tepatnya di Desa Cendil Kelapa Kampit, Belitung Timur. Foto : Istimewa

TROPIS.CO, BELITUNG TIMUR – Pemanfaatan limbah kelapa sawit diyakini mampu meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan energi.

Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Energi, Ir Hoedoyo, mengatakan hal itu saat penyerahan operasional reaktor biomassa penghasil biogas di Desa Cendil, Kelapa Kampit, Belitung Timur, Senin (18/12/2018).

Dijelaskan Hoedoyo, limbah kelapa sawit yang berupa tandan buah kosong (TBK) bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi berupa biogas yang bisa digunakan masyarakat untuk keperluan rumah tangga.

“Dari dua reaktor yang berkapasitas 154m3 TBK/hari, ini mampu menghasilkan 61,6 kg gas elpiji, hingga dapat digunakan oleh 20 rumah tangga,” jelas Hoedoyo.

Selain itu, sebelum dimanfaatkan menjadi sumber energi, limbah sawit ini dilakukan permentasi hingga bisa menghasilkan jamur sebagai sumber pangan.

Jamur ini tidak hanya dikonsumsi sendiri tapi juga bisa dikomersialkan dengan harga relatif baik dalam kisaran Rp40 ribu hingga Rp50 ribu/kg.

Menurutnya, bila limbah sawit ini dikembangkan dengan serius dan intensif, tak hanya sebatas meningkatkan pendapatan masyarakat tapi juga memperkuat ketahanan pangan dan energi.

“Karena itu reaktor yang dikembangkan ini, nantinya, tidak hanya sebatas dibangun lalu diresmikan, tapi hendaknya dimanfaatkan seoptimal mungkin hingga mampu memberikan manfaat ganda sesuai harapan pemerintah,” ujar Hoedoyo lagi.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Kinerja Pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Non Limbah Ditjen Pengolahan Sampah, Limbah dan B3, Sinta Saptarina Soemiarno, mengatakan pemerintah pusat, dalam hal ini, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat dan memperkuat ketahanan pangan dan energi ini, telah membangun reaktor biomassa di tujuh provinsi, salah satunya di Bangka Belitung, tepatnya di Desa Cendil Kelapa Kampit, Belitung Timur.

Pembangunannya, lanjut Sinta, Kementerian LHK bekerja sama dengan Universitas Bangka Belitung dan Desa Cendil.

“Kementerian LHK menyiapkan anggarannya, UBB pelaksananya dan Pemerintah daerah, Desa Cendil menyiapkan areal sebagai lokasinya,” kata Sinta.

Serah terima dua reaktor biomassa yamg dibangun dengan anggaran sekitar Rp1,2 miliar itu dilakukan oleh Sinta kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Belitung Timur, Arbaie, yang disaksikan langsung oleh Hoedoyo, Rektor UBB, Asisten Sekda Beltim, dan sejumlah tokoh masyarakat Kelapa Kampit.

Dalam upaya pengembangan reaktor biomassa ini, baik Sinta maupun Hoedoyo, mengharapkan adanya keterlibatan langsung kalangan dunia usaha melalui dana CSRnya.

Tidak sebatas pada pengembangan reaktornya, tapi juga pada pengadaan sumber limbahnya yang berupa limbah sawit.

Bahkan melalui peternakan sapi, mengingat tingginya potensi limbah sapi, berupa kotoranya sebagai sumber biogas.

“Pemanfaatan limbah ternak sapi, sebagai campuran TBK ini akan menghasilkan biogas lebib baik,” pungkas Sinta.