Pelepasliaran Tiga Individu Orangutan di Kalimantan Timur

Jalani Karantina Panjang

Sebelum diberangkatkan, mereka telah menjalani masa karantina panjang dan dipastikan tidak terpapar Covid-19, selanjutnya akan dibawa melalui udara menuju ke titik pelepasliaran di dalam hutan.

Sebuah helikopter akan mengangkut ketiga kandang transport dan membawanya langsung ke Kamp. Lesik di sisi utara Hutan Kehje Sewen.

Penggunaan helikopter tersebut, selain akan memangkas waktu perjalanan yang biasanya bisa memakan waktu sampai dua hari dua malam menjadi hanya beberapa jam saja, selain itu juga akan mengurangi secara signifikan risiko penyebaran penyakit Covid-19 akibat interaksi tim dengan masyarakat di sepanjang perjalanan.

Dari kamp tersebut, kandang orangutan akan dibawa menggunakan kendaraan berpenggerak empat roda sampai ke titik pelepasliaran dan masih akan dilakukan pemantauan untuk beberapa waktu.

“Semua prosedur yang diterapkan BKSDA Kalimantan Timur bersama Yayasan BOS sampai hari ini telah menunjukkan hasil yang memuaskan.”

“Di masa mendatang, kita semua berharap, bahwa pandemi ini dapat benar-benar teratasi dan kami bersama terus berupaya untuk bisa mencegah penularan Covid-19 kepada orangutan, baik yang sedang dalam perawatan maupun yang telah dilepasliarkan ke alam,” ujar Sunandar.

BKSDA Kalimantan Timur dan Yayasan BOS menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara, serta masyarakat Kabupaten Kutai Timur dan Kutai Kartanegara.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada para organisasi mitra global dalam mendukung terwujudnya kegiatan pelepasliaran ini, para pendukung dari dunia usaha dan berbagai lembaga konservasi lain, serta donor perseorangan dari seluruh dunia, yang mendukung kerja konservasi dan pelestarian alam di Indonesia,” pungkas Sunandar. (*)