P3TGAI Tingkatkan Jaringan Irigasi dan Pulihkan Ekonomi Perdesaan

Belanja Material dan Upah

Menurut Jarot, anggaran masing-masing desa penerima manfaat di Kabupaten Batang sebesar Rp195 juta digunakan untuk belanja material dan upah.

Pelaksanaan program berupa pembangunan irigasi kecil dengan pemasangan batu kali sepanjang 200 hingga 350 meter dan jalan produksi yang dikerjakan oleh para petani sekitar dengan diberikan upah tukang Rp100 ribu per hari dan pekerja Rp80 ribu sehari yang dibayar mingguan selama 100 hari.

“Jadi kalau setiap harinya ada 50 orang yang bekerja, selama pelaksanaan progran akan kurang lebih setiap lokasinya menyerap 800 hari orang kerja.”

“Intinya skema program ini adalah yang mengerjakan petani sendiri, yang dikerjakan juga milik diri sendiri, dan manfaatnya juga untuk petani itu sendiri.”

“Jadi Insya Allah hasilnya saluran tersier pertanian di sini akan lebih baik,” ujar Jarot.

Pekerjaan Program Padat Karya Kabupaten Batang dilaksanakan sesuai dengan Protokol Covid-19, seperti menjaga jarak fisik, menggunakan masker, menghindari kerumunan, dan seluruh pekerja telah melakukan Tes Rapid Covid-19 yang dilaksanakan oleh BBWS Permali Juana bekerja sama dengan Puskesmas Gringsing.

Baca juga: Sektor Logistik dan Ecommerce Berkembang Pesat di Tengah Pandemi Covid-19

Ketua Kelompok Tani Ngudimulyo M Muslih menyampaikan bahwa para petani di lokasinya sangat terbantu untuk mendapatkan air dan tambahan pendapatan setelah mendapatkan program PKT irigasi.

Menurutnya, dari data pekerja yang ikut bekerja di Program P3TGAI Desa Ketanggang, sebanyak 22 orang merupakan warga yang terdampak langsung Covid-19.

“Alhamdulillah, selain menambah suplai air sawah yang sebelumnya mengairi 28 hektare, nanti bisa 36 hektare.”

“Warga juga bersyukur, karena Covid-19 banyak warga yang merantau kena PHK, pulang bisa kerja di sini,” pungkas Muslih. (*)