Multiplier Effect Sektor Perumahan Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional Dampak Pandemi Covid-19

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menilai bahwa Sektor properti dapat menjadi salahsatu leading sector, karena memiliki multiplier effect yang besar dalam menggerakan lebih dari 140 industri ikutan, seperti material bahan bangunan, genteng, semen, paku, besi, kayu, dan lainnya, sehingga akan mempengaruhi produktivitas masyarakat. Foto: Kementerian PUPR
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menilai bahwa Sektor properti dapat menjadi salahsatu leading sector, karena memiliki multiplier effect yang besar dalam menggerakan lebih dari 140 industri ikutan, seperti material bahan bangunan, genteng, semen, paku, besi, kayu, dan lainnya, sehingga akan mempengaruhi produktivitas masyarakat. Foto: Kementerian PUPR

TROPIS.CO, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mendorong para pelaku sektor perumahan (properti) untuk menjadi salah satu leading sector dalam menopang Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Kolaborasi Kementerian PUPR dengan berbagai entitas untuk relaksasi regulasi, perluasan skema pembiayaan dan penyediaan perumahan diharapkan dapat mengakselerasi pertumbuhan sektor properti yang memiliki efek berganda (multiplier effect) yang besar pada sektor lain.

“Sektor properti dapat menjadi salah satu leading sector, karena memiliki multiplier effect yang besar dalam menggerakan lebih dari 140 industri ikutan, seperti material bahan bangunan, genteng, semen, paku, besi, kayu, dan lainnya, sehingga akan mempengaruhi produktivitas masyarakat kita,” tutur Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutan pada acara Pameran Indonesia Property Virtual Expo (IPEX) 2020 di Gedung Menara BTN, Jakarta, Sabtu (22/8/2020).

Ia berharap penyelenggaraan pameran perumahan virtual ini dapat dimanfaatkan sebagai momentum kebangkitan industri properti bersama-sama.

Namun, dia menekankan komunitas perumahan, baik bank kreditur, asosiasi pengembang, atau lembaga jasa keuangan untuk tetap mengedepankan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

Baca juga: PKT SDA Serap Tenaga Kerja 155.500 Petani dan 6.483 Masyarakat Komunitas Peduli Sungai

“Saya sangat gembira tadi disampaikan Bapak Dirut BTN bahwa permintaan (demand) sudah naik sejak Juli 2020, demikian pula pelayanan sudah semakin baik, berarti kita semua sudah mulai mengubah channel dari yang rumit menjadi sederhana.”

“Saya sangat mendukung relaksasi regulasi dalam rangka peningkatan pelayanan, akan tetapi tidak dalam kualitas.”

“Saya harus ketat dalam hal kontrol kualitas rumah dan pengembang, karena menjadi bagian dari tanggung jawab Kementerian PUPR melindungi konsumen,” tutur Menteri Basuki.