Minyak Sawit Merah Alami Mampu Tingkatkan Imunitas Tubuh terhadap Covid-19

Minyak sawit merah alami atau virgin red palm oil (VRPO) mengandung asam palmitat (lemak jenuh) yang berperan penting dalam memberikan perlindungan terhadap paru-paru yang sehat. Foto: Wall Street Journal
Minyak sawit merah alami atau virgin red palm oil (VRPO) mengandung asam palmitat (lemak jenuh) yang berperan penting dalam memberikan perlindungan terhadap paru-paru yang sehat. Foto: Wall Street Journal

TROPIS.CO, JAKARTA – Penting mengonsumsi minyak sawit merah alami atau virgin red palm oil (VRPO) yang mengandung asam palmitat, provitamin A, vitamin E serta vitamin C untuk menjaga kesehatan paru-paru dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

Pendapat tersebut disampaikan Guru Besar Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Universitas Gadjah Mada, Profesor Sri Raharjo, pada seminar online atau webinar bertajuk. “Minyak Sawit Merah Alami atau Virgin Red Palm Oil (VRPO) untuk Meningkatkan Imunitas Menghadapi Pandemi Covid-19” yang diselenggarakan Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (Maksi), Selasa (28/4/2020).

Memasuki bulan suci Ramadhan 1441 H di tengah pandemi Covid-19 memang sangatlah berbeda.

Tidak hanya melakukan pembatasan sosial dengan meniadakan kegiatan keagamaan, namun juga penting untuk menjaga kesehatan yakni dengan mengonsumsi makanan yang mampu meningkatkan imunitas tubuh serta menjaga kesehatan paru-paru.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Hujan Buatan untuk Cegah Karhutla

Prof. Sri Raharjo menjelaskan, VRPO mengandung asam palmitat yang merupakan lemak jenuh dan salah satu komponen dominan di dalam minyak sawit.

Asam palmitat berperan penting dalam memberikan perlindungan terhadap paru-paru yang sehat.

Asam palmitat merupakan komponen utama (sekitar 60 persen) dari senyawa fosfolipida yang melapisi dinding bagian dalam rongga alveoli paru-paru.

Fosfolipida ini berfungsi sebagai surfaktan yang dapat membantu memudahkan pertukaran gas (oksigen dan karbondioksida) dari rongga alveoli ke pembuluh darah atau sebaliknya.

“Jika seseorang terinfeksi oleh Covid-19 maka paru-paru menjadi sasaran utamanya.”

“Sel-sel pada alveoli dalam paru-paru yang bertugas menghasilkan fosfolipida menjadi rusak dan tidak mampu memproduksi fosfolipida lagi.

“Akibatnya proses pertukaran gas dalam rongga alveoli tidak dapat berlangsung secara normal.”

“Dalam kondisi ini penderita akan mengalami kesulitan bernafas sehingga diperlukan ventilator untuk membantu penderita bernafas,” tutur Sri.

Dia menngungkap, meski asam palmitat sebagai komponen utama fosfolipida yang berfungsi sebagai surfaktan dapat disintesis oleh tubuh kita, tapi asupan asam palmitat dari makanan juga diperlukan untuk menjaga ketersediaannya yang cukup di dalam tubuh.

Ia pun menyatakan bahwa VRPO mengandung beta karoten atau provitamin A 15 kali lebih tinggi dari pada provitamin A yang terkandung dalam wortel.

Sawit juga mengandung vitamin E (tokoferol) dan tokotrienol tinggi yang dikenal sebagai antioksidan yang mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

“Vitamin E, tokotrienol, dan provitamin A yang terlarut di dalam VRPO merupakan antioksidan kuat yang mampu menangkal radikal bebas.”

“Sementara vitamin C yang banyak terkandung dalam buah-buahan berfungsi untuk menyegarkan kembali vitamin E sebagai antioksidan yang melemah setelah bereaksi dengan radikal bebas,” jelas Sri.

Hal senada juga disampaikan Pemimpin Redaksi Majalah Kulinologi sekaligus penulis buku berjudul Gizi dan Kesehatan, Hindah Jatiningrum Muaris.

Dalam pemaparannya Hindah menyatakan tekstur VRPO yang mirip dengan margarin tidak asin sehingga tidak mengubah cita rasa jika dicampur dengan resep makanan.

Baca juga: KLHK Lakukan TMC Kendalikan Karhutla

Sayangnya, menurut Ketua Umum Masyarakat Perkelapasawitan Indonesia (Maksi) Darmono Taniwiryono, edukasi dan sosialiasai mengenai kandungan VRPO bagi masyarakat Indonesia masih sangat kurang bahkan masih adanya stigma negatif akan kandungan sawit sebagai efek dari black campaign terhadap sawit Indonesia.

“Di Afrika, VRPO menjadi bahan dasar makanan sehari-hari masyarakatnya, namun di Indonesia masih banyak orang belum paham bahkan tidak tahu jika makanannya mengandung minyak kelapa sawit.”

“Seperti susunan komponen utama asam lemak sawit yang persis dengan susunan komponen asam lemak air susu ibu (ASI) dan selama ini menjadi bahan dasar susu formula,” pungkas Darmono. (*)