Menteri Siti Nurbaya: Persoalan Sampah Semakin Kompleks

Ekonomi Linier

Dia menilai, saatnya pendekatan ekonomi linier dalam pengelolaan sampah dengan ciri khas make, consume, dan dispose, digantikan dengan ekonomi sirkular dengan memegang prinsip regenerate natural system, design out of waste, dan keep product and material in use melalui strategi elimination, reuse, dan material circulation dengan menjalankan phase out barang dan kemasan barang sekali pakai.

Lalu juga melakukan redesign barang dan kemasan barang agar tahan lama (durable), dapat dikembalikan untuk diguna ulang (returnable and reusable), dapat didaur ulang (recyclable), mudah diperbaiki (repairable), dapat diisi ulang (refillable), dapat di-charge ulang (rechargeable), dan dapat dikomposkan (compostable).

“Menjalankan prinsip dan langkah tersebut merupakan perwujudan dan praktek terbaik menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi.”

“Perwujudan sampah sebagai bahan baku ekonomi, dapat pula melalui pendekatan sampah sebagai sumber energi alternatif (recovery energy of waste) melalui implementasi sampah menjadi bahan bakar atau refuse derived fuel(RDF), sampah menjadi energi listrik (waste to electricity) atau sampah menjadi energi panas (waste to heat),” pungkas Menteri Siti Nurbaya. (*)