Mahasiswa KKN UBB Batin Tikal Sukses Produksi ZPT dari Lidah Buaya dan MOL dari Tape

Kandung Tiga Hormon

Di tempat terpisah, Brema Sinuaji, Divisi Lingkungan KKN Tematik UBB, mengemukakan MOL tape selain berfungsi memecah unsur-unsur yang terdapat di bahan organik, terutama dalam pembuatan pupuk organik cair (POC), ia juga dapat digunakan sebagai starter dalam pembuatan pupuk kompos.

Sedangkan ZPT lidah buaya hasil fermentasi lidah buaya, air kelapa dan tetes tebu (molase) mengandung tiga hormon penting untuk pertumbuhan tanam dan hormon itu adalah auksin, sitokinin dan giberelin.

Ani Tyas Kusumaningrum, dari Divisi Lingkungan, menjelaskan fungsi hormon auksin di antaranya mempercepat proses pertumbuhan tanaman dan perkecambahan.

Mencegah kerontokan buah dan mempercepat proses pemasakan buah, sedangkan fungsi hormon sitokinin yaitu proses pembentukan akar, cabang akar, serta mengambat proses penuaan pada tanaman.

“Fungsi hormon giberelin antara lain merangsang pembentukan serbuk sari, memperbesar ukuran buah, dan apabila diberikan pada konsentrasi tertentu juga bisa merangsang pembentukan akar,” ujar Ani, mahaswa dari Program Studi (Prodi) Biologi.

Berbeda dari MOL Tape yang dapat dipanen setelah lima hari fermentasi, ZPT lidah buaya baru bisa dipanen setelah 15 hari fermentasi.

Itu ditandai dari aromanya yang wangi dan warna yang menarik.

“Sama halnya dengan pupuk organik cair atau POC, proses pembuatan zat perangsang tumbuh atau ZPT itu pun akan kita sosialisasikan kepada ibu-ibu PKK nantinya.”

“Kita berharap semua sampah dapur dari bahan organik tidak lagi dibuang begitu saja.”

“Begitu pula Lidah Buaya yang tumbuh di pot, atau di halaman rumah, bisa diproses menjadi ZPT,” ujar Ani.