Lantaran Wabah Covid-19, Semua Agenda HPSN 2020 Ditunda

Kegiatan HPSN 2020 dihadiri Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Foto: KLHK
Kegiatan HPSN 2020 dihadiri Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya. Foto: KLHK

TROPIS.CO, JAKARTA – Sejumlah agenda yang sudah dirancang menyambut peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2020, terpaksa ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.

“Kita tunda sampai kondisi wabah Covid-19 berhenti,” ujar Nufrizal Sahar menjawab TROPIS.CO di Jakarta, Kamis (2/4/2020).

Menurut Direktur Pengolahan Sampah Ditjen Pengolahan Sampah Limbah dan B3, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan itu, pada HPSN 2020 telah dirancang semua kegiatan difokuskan pada lima destinasi wisata prioritas nasional yakni Danau Toba, Labuhan Bajo, Borobudur, dan Mandalika serta Likupang.

Namun dari lima sentral kegiatan itu, hanya di Danau Toba dan Labuhan Bajo yang dapat dilaksakanakan.

Sementara tiga distinasi lainnya, Borobudur, Mandalika dan Likupang, walau sudah dipersiapkan dengan matang, namun lantaran adaya serangan wabah Covid-19 terpaksa ditunda hingga batas waktu yang tak ditentukan.

Danau Toba menjadi lokasi pertama peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) tahun 2020.

Kelima Destinasi Wisata Super Prioritas Nasional yaitu Danau Toba, Labuan Bajo, Candi Borobudur, kawasan Mandalika, dan kawasan Likupang telah diagendakan menjadi pusat peringatan HPSN tahun 2020.

Peringatan HPSN 2020 diharapkan menjadi momentum awal untuk dapat bergerak bersama seluruh pemangku kepentingan dalam pengelolaan sampah yan lebih terintegrasi, sistematis dan berkelanjutan menuju era baru pengelolaan sampah di Indonesia.

Di Danau Toba, peringatan ini dipusatkan di Geosite Sipinsur, Desa Pearung, Kecamatan Paranginan, Kabupaten Humbang Hasundutan pada Hari Sabtu 29 Februari 2020 dengan tema “Indonesia Bersih, Indonesia Maju, Indonesia Sejahtera”.

Danau Toba merupakan salah satu tujuan destinasi super prioritas yang yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi, oleh karena itu, sarana penunjang termasuk pengelolaan sampah di kawasan Danau Toba harus menjadi prioritas utama untuk mendukung kawasan destinasi yang bersih, dan bebas sampah.

Sementara Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, yang hadir bersama Direktur Jenderal Pengolaan Sampah Limbah dan B3 Rosa Vivien Ratnawati, menjelaskan bahwa melalui peringatan HPSN 2020 di lokasi-lokasi wisata prioritas nasional agar dapat terbangun resonansi yang kuat, mengajak seluruh pihak mewujudkan kesamaan langkah dan kepedulian yang tinggi terhadap pengelolaan sampah dan lingkungan hidup.

“Kuncinya adalah pada membangun kesadaran manusia terhadap pengelolaan sampah,” ucap Wamen

Kesadaran semua pihak untuk mau bersama-sama bersinergi dalam pengelolaan sampah disebutnya juga akan meningkatkan dampak positif dan peningkatan kualitas pengelolaan sampah di Indonesia, termasuk juga akan memberikan dukungan yang penuh terhadap perkembangan destinasi wisata di Indonesia.

“Saya merasa bangga pada peringatan ini karena adanya kerja sama antarpihak dari pemerintah pusat, pemerintah daaerah, BUMN, swasta, dan masyarakat,” tutur Wakil Menteri yang berasal dari Kalimantan Tengah itu.

Sementara di Labuhan Bajo, kegiatan HPSN 2020 dihadiri Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya.

Selain aksi bersih pantai yang dilakukan sekitar 10 ribu orang dari berbagai lapisan, berbagai atraksi lain dala menyemarakan kegiatan puncak HPSN 2020 ditampilkan. Termasuk juga melibtakan sejumlah anak anak dari Sekolah Luar Biasa Labuhan Bajo.

Ribuan peserta yang mengikuti aksi bersih pantai berasal dari unsur pemerintah pusat, Pemda, UPT dan unit kerja KLHK, TNI, Polri, Ibu PKK, generasi muda milenial, komunitas lingkungan, pelajar, pramuka, LSM, operator wisata selam, wisatawan, nelayan dan masyarakat.

“Pengelolaan sampah yang baik memerlukan peran aktif dari Pemda. Kita harus perangi sampah bersama.”

“Sampah adalah musuh besar dan musuh masa depan Bangsa karena jika tidak diperangi, maka dampaknya akan dirasakan anak cucu kita kelak,” pesan Menko Luhut Binsar Panjaitan.

Sementara itu Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan HPSN 2020 menandai era baru pengelolaan sampah di Indonesia yang dilakukan secara terpadu dari hulu ke hilir.

“Selama 2015-2019 sudah dikeluarkan berbagai kebijakan penanganan sampah. Ini memacu lebih baik keterlibatan masyarakat,” kata Menteri Siti Nurbaya.

Dukungan partisipasi publik yang tinggi ditandai dengan semakin meningkatnya kelompok masyarakat terlibat dalam agenda-agenda Hari Peduli Sampah.

Bila pada tahun 2015 yang terlibat hanya 1.100 kelompok di 18 kabupaten/kota, maka pada tahun 2019 telah mencapai 5.440 komunitas yang melibatkan 9,5 juta masyarakat di 186 Kabupaten/kota.

Keterlibatan perempuan juga meningkat di 1.172 Bank Sampah pada 2014 menjadi 8.036 Bank Sampah di tahun 2019.

Saat ini sudah ada 21 propinsi dan 353 kabupaten/kota yang telah menetapkan dokumen Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada) dalam pengelolaan sampah dengan target pengelolaan sampah 100 persen pada tahun 2025.

32 Pemda juga telah menerbitkan kebijakan pembatasan sampah, khususnya sampah plastik sekali pakai, hal ini secara signifikan juga mendorong perubahan perilaku masyarakat, khususnya kalangan millenial serta juga para produsen.

”Saya menyampaikan penghargaan tinggi dan rasa terima kasih atas antusiasme masyarakat yang bergerak dan berkolaborasi membangun pengelolaan sampah yang lebih baik, dengan gaya hidup minim sampah dan pilah sampah yang sekarang menjadi tren baru,” kata Menteri Siti.

Era baru pengelolaan sampah di Indonesia ditandai dengan tiga pendekatan yang dilakukan sekaligus, yakni perilaku minim sampah sebagai budaya baru masyarakat Indonesia, sirkular ekonomi dan aplikasi teknologi ramah lingkungan sebagai fondasi waste to resource, serta pemrosesan akhir yang berwawasan lingkungan dalam upaya mewujudkan Indonesia Bersih, Indonesia Maju, dan Indonesia Sejahtera.

Khusus di Labuan Bajo, pemerintah telah membangun fasilitas pengelolaan berupa TPST (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu) atau Pusat Daur Ulang Pengelolaan Sampah (PDU).

Aktivitas TPST mampu memberikan pengaruh pengurangan sampah sebesar 10 ton per hari dengan prinsip pemilahan dan pengurangan sampah di sumber. Melengkapi sarana ini juga diberikan motor sampah sebanyak delapan unit dan 60 unit tempat sampah tematik.

Untuk membantu pengelolaan sampah di Kabupaten Manggarai Barat, telah dilakukan langkah detasering bantuan pembinaan dari KLHK kepada Pemda sejak Bulan Februari sampai dengan Juli 2020 melalui pendampingan penyusunan Jakstrada, edukasi pengelolaan sampah melalui PDU dan Bank sampah, pemberian 40.000 bibit tanaman dan aksi bersih pungut sampah di pantai dan laut. (Trop 01)