Krisis Iklim Menuntut Perubahan Perguruan Tinggi

Mahawan Karuniasa, Ketua Umum Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (APIK Indonesia Network) dan Direktur Environment Institute, menyatakan bahwa krisis iklim apalagi dengan pandemi Covid-19 saat ini membutuhkan respon cepat dan akurat dari berbagai pihak termasuk perguruan tinggi. Foto: Istimewa
Mahawan Karuniasa, Ketua Umum Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (APIK Indonesia Network) dan Direktur Environment Institute, menyatakan bahwa krisis iklim apalagi dengan pandemi Covid-19 saat ini membutuhkan respon cepat dan akurat dari berbagai pihak termasuk perguruan tinggi. Foto: Istimewa

TROPIS.CO, JAKARTA – Menghadapi krisis iklim, pola pengabdian masyarakat di perguruan tinggi saat ini sudah tidak mencukupi, perlu perubahan mendasar dalam implementasi Tri Dharma.

Pengabdian masyarakat saatnya memiliki bobot yang sama dengan unsur pendidikan dan penelitian.

Pandangan itu disampaikan Mahawan Karuniasa, Ketua Umum Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan Indonesia (APIK Indonesia Network) dan Direktur Environment Institute, saat menutup Webinar Nasional 4.1 APIK Indonesia Network, Rabu (15/7/2020).

Belum lama World Economic Forum (WEF) dalam kicauannya lewat Twitter menginformasikan kutub selatan memanas tiga kali lebih cepat dari rata-rata.

Sebelumnya World Meteorological Organization (WMO) juga menyampaikan suhu Lingkar Arktik pada akhir Juni 2020 mencapai positif 38 derajat Celsius.

Baca juga: Kerja Lapangan Menteri LHK untuk Yakinkan Aktivitas di Transisi Covid-19

“Krisis iklim apalagi dengan pandemi Covid-19 saat ini membutuhkan respon cepat dan akurat dari berbagai pihak termasuk perguruan tinggi.”

“Berbagai penelitian telah banyak dilakukan, namun dalam hal relevansinya dengan kebutuhan di lapangan dan kecepatan untuk sampai di masyarakat agar terwujud menjadi manfaat, sangat perlu ditingkatkan.”

“Rendahnya nilai unsur pengabdian masyarakat dalam Tri Dharma, menjadi salah satu hambatan peran perguruan tinggi,” ungkap Mahawan.