Kini Opini Masyarakat Tentang Sawit Kian Positif

Sawit Primadona Minyak Nabati Dunia

Ketua Bidang Komunikasi Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Tofan Mahdi menyetujui hal tersebut.

“Betul bahwa telah terjadi pergeseran opini di masyarakat Indonesia, kalau sepuluh tahun yang lalu masih belum begini,” ujarnya.

Menurut Tofan Mahdi, isu-isu yang menyerang kelapa sawit sulit berakhir dikarenakan industri kelapa sawit menjadi primadona minyak nabati dunia.

Dijelaskan bahwa saat ini, komoditas sawit merupakan minyak nabati yang paling banyak digunakan di pasar global.

“Bukan hanya karena persaingan harga, terbukti komoditas sawit memiliki produktivitas yang lebih baik daripada minyak nabati lainnya,” tutur Tofan Mahdi.

Setidaknya 50 persen produk-produk yang ada di supermarket mengandung produk turunan kelapa sawit.

Sementara itu menurut penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA), komoditas sawit memiliki tingkat produktivitas yang mencapai 8 hingga 10 kali lebih tinggi daripada minyak nabati lainnya.

Produktivitas ini masih bisa ditingkatkan melalui riset-riset dan inovasi yang dilakukan melalui proses digitalisasi.

Tidak hanya itu, edukasi tentang sawit juga perlu disokong dengan bantuan teknologi seperti sosial media.

Baca juga: Astra Agro Sudah Terapkan Industri Kelapa Sawit 4.0

Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya sawit ini dihasilkan dari disrupsi teknologi yang hadir menyajikan informasi-informasi terkini terkait industri seperti manfaat sawit bagi kesehatan juga perekonomian negara, sehingga masyarakat menyadari bahwa sawit merupakan primadona bagi Indonesia dengan basis data yang telah terbukti.

Peserta Digitalk yang dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa nampak antusias dengan diskusi yang disajikan oleh BPDPKS.

Salah satunya Rian Syahputra, seorang mahasiswa Universitas Sumatera Utara yang akhirnya tertarik untuk turut berpartisipasi mengedukasi masyarakat umum terkait pentingnya sawit. (*)