Kesesuaian Materi Pelengkap pada Pelatihan Pendampingan Hutan sosial 

SINAV dan SIMPING

Pak Nur Faizin sebagai pengampu MP8 menyusun bahan tayang sebanyak 18 slide sebagian besar menyajikan informasi tentang SINAV dan SIMPING  mulai dari alur dan proses monev, dimana SINAV dan SIMPING merupakan salah satu kegiatan dari tahap terakihr (Pelaporan dan Evaluasi). Selanjutnya menyajikan slide tentang alur dan fungsi SINAV, dan implementasi SINAV.

Sepuluh slide berikutnya menyajikan tampilan serta fitur-fitur pada aplikasi SINAV dan SIMPING. Sementara empat slide lainnya menyajikan form pemantauan tahunan KPS.

Pak Agus Karyono dari Balai PSKL Wilayah Kalimantan, sebagai tutor MP5 pada angkatan lainnya menyajikan 20 slide dengan informasi sebagian besar sama dengan materi utama. Akan tetapi Pak Agus karyono menyajikan empat slide terkait SINAV dan SIMPING dan empat slide lainnya menyajikan form pemantauan tahunan KPS.

Materi pelatihan Panduan role model pendampingan perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan (MP3) merupakan rohnya dari 5 buku serial tersebut, yang diturunkan dari Perdirjen No. P.1 tahun 2019. Dalam materi MP3 menyinggung role model secara keseluruhan  yang   didetailkan dalam 5 seri buku, yang terdiri atas tiga aspek utama (Buku Seri 1, Seri 2, dan Seri 3) dan dua aspek pendukung (Buku Seri 4 dan seri 5)  yang sama pentingnya dalam role model perhutanan sosial, sebagaimana diilustrasikan pada Gambar berikut:.

Pokok bahasan MP3 berdasarkan kurikulum pelatihan adalah: 1. Latar Belakang, Maksud dan Tujuan 2. Dasar Hukum PMPS 3. Pengertian dan Prinsip Pendampingan PS 4. Aspek Pengembangan Role Model Pendampingan PSKL 5. Kriteria dan Indikator Keberhasilan Pendampingan PSKL : a. Ekonomi b. Sosial c. Ekologis 6. Kisah Keberhasilan Pengengelolaan PS. Materi utama MP3 tentang panduan role model pendampingan perhutanan sosial dan kemitraan lingkungan adalah bahan tayang yang disusun oleh Direktur Kemitraan Lingkungan Ditjen PSKL.

Pada bahan tayang tersebut belum memasukkan pokok bahasan yang ke enam yaitu  kisah keberhasilan pengelolaan perhutanan sosial. Bu Tuti Herawati, tutor MP3 dan sehari hari sebagai kepala Subdit Penyiapan HKm, melengkapi materi utama dengan terlebih dahulu memberikan ilustrasi tentang model, penjelasan pendamping dan pendampingan, citra diri pendamping, serta kemampuan minimal pendamping.

Setelah membahas materi utama, memberikan beberapa contoh role model pendampingan PS yang sudah mendapat penghargaan dari pemerintah. Bu Linda Krisnawati juga menyusun bahan tayang dengan isinya sama dengan Bu Tuti, namun perbedaannya pada contoh role modelnya. Bu Linda menyampaikan beberapa role model dari program perhutanan sosial yang ada di berbagai wilayah dan berbagai skema perhutanan sosial.

Materi pelatihan MP1 dan MP2 tidak berhubungan langsung dengan materi pada buku petunjuk teknis pendampingan paska ijin perhutanan sosial. Materi pelatihan MP1 merupakan paparan Dirjen PSKL tentang penjelasan perhutanan sosial, ketentuan pendampingan, transformasi pengetahuan dan teknologi dari luar ke petani, kriteria keberhasilan perhutanan sosial, Sistim Informasi dan Navigasi (SINAV) perhutanan sosial, sosialisasi mitigasi dan penanganan wabah covid-19.

Selain itu pada MP1 tersebut disampaikan alur pelatihan oleh para penanggung jawab program akademik (PJA) yang terdiri dari jadwal pelatihan, informasi tugas mandiri dan pelaksanaan quiz, tata tertib mengikuti pembelajaran, serta evaluasi dan kelulusan pelatihan.

Materi pelatihan MP2 berasal dari nara sumber pengampu materi tersebut, yaitu Pak Rivani (Tenaga Ahli Menteri Bidang Penanganan Konflik Agraria dan Mediasi) dan Pak Herudojo. Sesuai dengan pokok bahasan yang ada pada kurikulum, materi MP2 terdiri dari

1). Mitigasi dan Penanganan Wabah Covid-19 (Kondisi Kesehatan, Kondisi Ekonomi) dan

2) Kebutuhan Petani dalam Pelaksanaan Perhutanan sosial (Kebutuhan dalam Pelaksanaan PS, kebutuhan Peningkatan Kapasitas Kelompok).

Pak Rivani menyusun bahan tayang yang isinya terkait bencana covid-19 yang menyerang dunia, bagaimana pemerintah menangani wabah covod-19, dampak sosial-ekonomi bencana wabah C-19 dan kerusakan lingkungan hidup, peluang yang bisa dibangun, manajemen bencana oleh petani (saat dan pasca bencana), serta pengantar diskusi tentang kondisi kesehatan dan ekonomi petani di saat covid.

Sementara Pak Herudoyo menyusun materi yang berisikan kegiatan yang harus dilakukan petani setelah mendapatkan ijin perhutanan sosial dan fasilitasi kelompok untuk melakukan pengelolaan hutan dan menjalankan usaha.