Isu Lingkungan Tak Jadi Prioritas Parpol dan Capres

Ketua Dewan Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Risma Umar menyatakan, agenda mewujudkan keadilan ekologis dan mewujudkan politik yang bersih mesti disuarakan juga oleh masyarakat luas. Foto : Wisesa/tropis.co
Ketua Dewan Nasional Wahana Lingkungan Hidup Indonesia Risma Umar menyatakan, agenda mewujudkan keadilan ekologis dan mewujudkan politik yang bersih mesti disuarakan juga oleh masyarakat luas. Foto : Wisesa/tropis.co

TROPIS.CO, JAKARTA –  Partai politik dan lingkar kekuasaan mayoritasnya diduduki oleh mereka yang terlibat dalam praktek bisnis industri ekstraktif yang justru menghancurkan lingkungan dan wilayah kelola rakyat. Situasi ini menyebabkan partai politik dan calon presiden yang berkontestasi di Pemilihan Umum 2019 ini tidak memandang isu lingkungan hidup sebagai prioritas.

Pendapat itu dilontarkan Ketua Dewan Nasional Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Risma Umar di Jakarta belum lama ini.

Ia menilai hal itu keliru karena salah satu penyebab utama kemiskinan yang dihadapi oleh rakyat saat ini adalah hilangnya sumber kehidupan rakyat serta krisis ekologi yang diakibatkannya.

Oleh karena itu, Walhi menggelar rapat akbar dan konsolidasi politik gerakan lingkungan hidup yang mengangkat tema “Menyelamatkan Lingkungan Hidup Memilih Keadilan Ekologi” di Hall Basket Senayan, Jakarta, Sabtu (23/3/2019).

Walhi menyadari bahwa agenda mewujudkan keadilan ekologis dan mewujudkan politik yang bersih tidak bisa hanya disuarakan oleh Walhi, tapi mesti disuarakan juga oleh masyarakat luas.

“Konsolidasi politik ini tentu tidak hanya merespon politik elektoral 2019, tapi juga perlu merancang konsolidasi cita-cita jangka panjang, yakni menguatkan sistem politik Indonesia agar memberikan ruang kepada kekuatan politik alternatif yang selama ini memperjuangkan agenda-agenda kerakyatan serta agenda penyelamatan lingkungan hidup,” pungkas Risma. (aby)