Indonesia Tak Ingin Perang Dagang dengan Cina

Ekspor nonmigas Indonesia ke Cina terus naik dari US$13,26 miliar pada 2015 menjadi US$15,12 miliar pada 2016, dan 2017 naik menjadi US$21,35 miliar. Foto : Republika
Ekspor nonmigas Indonesia ke Cina terus naik dari US$13,26 miliar pada 2015 menjadi US$15,12 miliar pada 2016, dan 2017 naik menjadi US$21,35 miliar. Foto : Republika

TROPIS.CO, SHANGHAI – Indonesia tidak menginginkan ada perang dagang dengan Cina sehingga diharapkan kedua negara sama-sama adil dalam memberlakukan komoditas yang akan masuk.

“Kalau kedua negara tidak mau menyelesaikan pengenaan bea masuk yang bisa menghambat dan akan terus berkepanjangan, apa bedanya dengan perang dagang AS dan China. Itu yang tidak saya kehendaki dengan Cina,” ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita kepada pers di Shanghai, Selasa (6/11/2018).

Dikatakannya, Indonesia dan Cina terus melakukan perundingan antarpejabat tinggi yang pada intinya ingin menyelesaikan hambatan secara bertahap.

Salah satu permintaan Indonesia kepada Cina adalah Cina terus meningkatkan impor nonmigas dari Indonesia sehingga defisit bisa lebih kecil.

Dikatakannya, permintaan itupun sudah dipenuhi Cina dengan meningkatkan impor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) sehingga defisit perdagangan cenderung berkurang tiap tahun.

“Hal ini juga sesuai dengan janji Presiden Xi Jinping kepada Presiden Jokowi yang bersedia mengurangi defisit perdagangan Indonesia,” tutur Mendag.

Dalam kunjungan ke Shanghai kali ini, Mendag Enggartiasto juga bertemu dengan Menteri Perdagangan Cina, yang antara lain membahas agar Cina impor lebih banyak dari Indonesia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekspor nonmigas Indonesia ke Cina terus naik dari US$13,26 miliar pada 2015 menjadi US$15,12 miliar pada 2016, dan 2017 naik menjadi US$21,35 miliar.

Sementara impor nonmigas Indonesia dari Cina juga cenderung meningkat, yaitu dari US$29,22 miliar pada 2015 menjadi US$30,69 miliar pada 2016, dan 2017 menjadi US$25,05 miliar.

Jika dilihat dari neraca perdagangan, Indonesia dalam tiga tahun terakhir (2015-2017) selalu mengalami defisit tapi mulai turun setiap tahun, yaitu US$15,96 miliar pada 2015, turun menjadi US$15,57 miliar pada 2016, dan US$14,16 miliar pada 2017.

Dalam sembilan bulan pertama 2018 (Januari-September) ekspor nonmigas Indonesia ke Cina sebesar US$18,52 miliar, naik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya US$14,60 miliar.

Demikian juga impor nonmigas naik menjadi US$32,48 miliar dari US$25,05 miliar, sehingga dalam sembilan bulan pertama 2018 Indonesia defisit US$13,96 miliar. (*)