HKm Gempa 01 Bangka Belitung Terapkan Silvofishery untuk Rehabilitasi Mangrove Munjang

Menanam Tiga Jenis Mangrove

Saat ditemui di kawasan hutan mangrove Munjang Kurau Barat, Ketua HKm Gempa 01 Yasir menyampaikan bahwa kegiatan utama kelompoknya terdiri dari konservasi, rehabilitasi, dan jasa lingkungan.

“Untuk rehabilitasi, ada tiga jenis mangrove yang ditanam, yang disesuaikan dengan lingkungan yang ada di sini,” ujarnya.

Sejak 2015, kegiatan RHL di kawasan ini fokus untuk merehabilitasi kawasan muara.

Seperti kegiatan RHL yang dilakukan bersama dengan BPDASHL Baturusa Cerucuk pada Tahun 2017 seluas 20 hektare.

Yasir menjelaskan, karena posisinya di muara dan ombak yang relatif besar, mereka menerapkan sistem tabur.

“Dari 20 hektare itu, sekarang sudah hampir mencapai 40 hektare atau dua kali lipatnya areal rehabilitasi, sebagai hasil dari upaya yang dilakukan oleh anggota kami setiap bulannya,” tutur Yasir.

Selain itu, Yasir mengungkapkan bahwa masyarakat mendapatkan berbagai manfaat baik dari sisi ekologi maupun ekonomi.

Baca juga: Dengan Perhutanan Sosial, Kini 860,7 Ribu KK Bisa Memanfaatkan Potensi Hutan

Keberadaan mangrove ini dapat mencegah terjadinya banjir yang sebelumnya sering melanda kawasan ini dan dampak ekonomi turut dirasakan juga khususnya oleh nelayan tradisional.

“Dulu mereka mendapat tangkapan kepiting satu hingga lima ekor per hari dengan maksimal 1 kilogram per hari.”

“Setelah ada upaya RHL ekosistem mangrove di sana, mereka sekarang mampu menghasilkan kepiting 1-5 kilogram sehari,” ungkap Yasir. (*)