Habib Luthfi: Silaturahmi Kebhinekaan Cara Perkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Silaturahmi Kebhinekaan Dipraktekan

Sementara itu, Wakil Bupati Brebes Narjo mengatakan bahwa silaturahmi kebhinekaan tidak hanya diucapkan tapi juga dipraktekan dengan mengunjungi tempat-tempat ibadah, tidak hanya masjid tapi juga kelenteng dan gereja.

Harapannya kegiatan ini dapat menjadi inspirasi untuk semua warga di Kabupaten Brebes.

Tempat ibadah tidak hanya simbolis yang diungkapkan dengan kata-kata tapi dipraktekan dengan tindakan nyata.

Terdapat hal yang mernarik pada saat silaturahmi kebinekaan di Klenteng Hok Tek Bio Kabupaten Brebes.

Habib Luthfi meminta kepada pengiring musik barongsai khas kelenteng untuk memainkan di hadapannya dengan alunan irama yang lambat.

Saat itu juga, Habib Luthfi mulai melantunkan salawatan hingga syair Tembang Padang Bulan.

Sontak seluruh tamu undangan mengikuti lantunan syair Tembang Padang Bulan dengan diringi tepuk tangan.

Beberapa tamu undangan pun ikut maju dan melantunkan syair Tembang Padang Bulan bersama dengan penuh semangat.

Habib Luthfi menyatakan, apabila seseorang cinta ke bangsa ini luar biasa, pasti cinta ke tanah airnya juga luar biasa.

Kalau ini sudah tumbuh, pasti akan menjadi lem-lem pemersatu umat dan bangsa.

Dengan banyaknya masyarakat yang terdampak akibat pandemi Covid-19, Dewan Pertimbangan Presiden perlu untuk selalu mengingatkan para tokoh agama dan tokoh masyarakat dan umat agar tidak mudah diadu domba dalam pandemi Covid-19 dan merawat situasi tetap kondusif.

Baca juga: Komisi IV DPR RI Apresiasi Kinerja Kementerian LHK

Sementara itu, tokoh agama Kabupaten Brebes, KH Subhan Makmun, mengungkapkan, makna syair Tembang Padang Bulan itu sebagai persatuan dengan kesatuan, yaitu dengan cara merenung seperti bulan.

“Artinya pikiran seseorang itu harus jernih, dengan pikiran yang jernih, kita bisa memersatukan perbedaan pandangan.”

“Boleh berbeda agama, tapi jangan saling mencaci maki antara sesama,” kata Subhan. (*)