Evaluasi Pelatihan, Sebuah Upaya Mendapat Umpan Balik untuk Perbaikan dan Keberlanjutan Program

Hasil evaluasi level 1 dan 2 ini dapat menjadi umpan balik untuk perbaikan materi, metode dan bahan-bahan pelatihan serta penyelenggaraan pelatihan dan dapat juga menjadi masukan perbaikan kurikulum. Foto: Istimewa
Hasil evaluasi level 1 dan 2 ini dapat menjadi umpan balik untuk perbaikan materi, metode dan bahan-bahan pelatihan serta penyelenggaraan pelatihan dan dapat juga menjadi masukan perbaikan kurikulum. Foto: Istimewa

TROPIS.CO, JAKARTA – Pelatihan Pendampingan Perhutanan Sosial Paska Ijin dengan metode e-learning Tahap pertama telah selesai. Lebih separuh dari 3000 petani dan pendamping PS yang menjadi target program peningkatan kapasitas yang dilaksanakan KLHK telah mendapatkan berbagai pengetahuan baru dan mendiskusikan banyak pengalaman2 lapangan di 50 kelas virtual yang berjalan penuh cerita keseruan.

Banyak pihak menilai pelatihan ini berhasil. E-learning telah berhasil menjawab tantangan keadaan yang tidak memungkinkan pelatihan dilaksanakan secara klasikal. Proses pembelajaran telah berhasil meningkatkan pengetahuan peserta bahkan juga para tutor yang terlibat di dalamnya. Dan masih banyak lagi keberhasilan lainnya. Tetapi sungguhkah demikian?

Untuk memastikannya tentu saja kita harus melakukan evaluasi, yaitu sebuah proses mengumpulkan informasi, untuk menyediakan umpan balik atas kinerja masa lalu untuk meningkatkan produktivitas hasil (successful outcomes) di masa mendatang menurut ukuran nyata dan objektif.

Telah banyak tulisan yang mengulas berbagai hal tentang pelaksanaan pelatihan dan hasilnya dari berbagai sudut pandang. Yang di dalamnya bisa kita ambil juga banyak data dan informasi sebagai bahan evaluasi.

Dalam jeda pelaksanaan elearning antara tahap I dan II, terlintas dibenak penulis, sedang apa para alumni tahap I yang berjumlah 1509 orang ini sekarang. Apakah kegiatan-kegiatan yang tetuang dalam RTL telah mulai dilakukan?

Dan mungkin masih akan banyak lagi kata…kalimat…paragraph….yang disusun hingga menjadi judul-judul tulisan yang bisa menjadi dokumentasi bagaimana pelatihan dengan metode elearning ini dipersiapkan dan dilaksanakan. Termasuk tulisan yang mengungkapkan perasaan petani, pendamping, tutor, admin, pelaksana bahkan pengamat selama pelatihan.

Apa yang dirasakan oleh peserta saat pelatihan? Kalau bicara soal perasaan, konon kabarnya…..“Apa yang anda rasakan?” adalah pertanyaan yang paling menyenangkan untuk dijawab. Dan setiap orang bebas untuk menyampaikan perasaannya.

Tidak ada jawaban yang salah atau benar, Tidak ada jawaban kurang bagus atau bagus, yang ada hanya jawaban yang “bagus sekali”. Berbagai perasaan sebagai reaksi dan respon peserta selama proses pembelajaran melalui metode elearning telah terekam dalam berbagai tulisan.